Polda Kepri

Polda Kepri Kerahkan Anjing Pelacak K9 Sapu Bersih Paket Ekspedisi di Batam

Personel Polda Kepri mengerahkan anjing pelacak menyisir gudang ekspedisi di Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (29/10/2025).

Dok. Ditresnarkoba Polda Kepri
POLDA KEPRI - Personel Polda Kepri mengerahkan unit satwa K9 saat merazia gudang ekspedisi JNT dan JNE di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Lima anjing pelacak K9 milik Ditsamapta Polda Kepri menyisir gudang ekspedisi di Batam, Rabu (29/10/2025) sore. 

Bukan sembarang satwa, lima pelacak, K9 masing-masing dari ras Labrador dan Belgian Malinois. 

Dengan kemampuan penciuman yang lebih tajam dan terlatih, mereka disebar memeriksa puluhan tumpukan paket satu per satu. 

Beberapa kali, anjing-anjing itu berhenti dan menggonggong, memberi isyarat kepada pawang untuk membuka kardus yang dianggap mencurigakan.

Hidung-hidung terlatih itu menyisir setiap sudut gudang ekspedisi di Batam.

Mulai dari tumpukan kardus J&T di Simpang Bandara Hang Nadim hingga ratusan paket di JNE Kawasan Sarana Industrial Point Batam Center.

Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H melalui Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Kepri, Kompol Feliks Mauk mengatakan satwa K9 disebar untuk mencari jejak narkotika yang mungkin diselundupkan lewat jasa pengiriman. 

“Modus pengiriman narkoba lewat ekspedisi semakin sering digunakan jaringan lintas negara. Karena itu kami menurunkan tim K9 untuk membantu mendeteksi indikasi narkoba dalam paket yang mencurigakan,” ujar Feliks.

Operasi ini merupakan bagian dari kegiatan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) Ditresnarkoba Polda Kepri dalam rangka mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di jalur logistik.

Sebanyak 51 personel gabungan diterjunkan dalam razia yang berlangsung sejak pukul 16.00 WIB hingga malam. 

Mereka gabungan dari Ditresnarkoba, Ditsamapta, Biddokkes, Bidpropam, dan Bidhumas Polda Kepri, lengkap dengan 14 anggota unit K9 dan 5 ekor anjing pelacak andalan.

Kompol Feliks Mauk mengatakan operasi ini difokuskan pada pemeriksaan ketat paket dan barang kiriman yang dicurigai menjadi jalur baru penyelundupan narkotika dari Malaysia menuju Batam.

Namun hingga operasi berakhir pukul 18.30 WIB, tidak ditemukan barang bukti narkotika maupun pelaku yang terlibat dalam peredaran gelap.

Meski nihil temuan, Feliks menyampaikan kegiatan ini tetap penting sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini. 

"Kegiatan ini akan kami lanjutkan secara berkala, karena jaringan narkoba bisa mencoba berbagai cara untuk mengelabui petugas,” ujarnya.

Diakuinya, selama razia pihaknga menghadapi beberapa kendala.

Hal itu dikarenakan tumpukan barang yang mencapai ribuan paket membuat proses pemeriksaan berjalan lambat. 

Selain itu, kantor ekspedisi belum memiliki alat X-Ray yang bisa membantu memindai isi paket secara cepat. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved