BP BATAM

Investasi di Batam 2025 Didominasi PMDN, Amsakar: Bukti Kepercayaan Pengusaha Lokal Meningkat

Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Batam sepanjang tahun 2025 mendominasi, Kepala BP Batam Amsakar Achmad sebut hal itu cermin

ISTIMEWA
BP BATAM - Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, membuka Kick Off Pelatihan Calon Transmigran yang berlangsung di Batalyon Infanteri 10/Satria Bhumi Yudha, Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Kota Batam mendominasi sepanjang tahun 2025
  • Kepala BP Batam Amsakar Achmad sebut itu cerminan kepercayaan pelaku usaha nasional terhadap potensi ekonomi daerah
  • Investasi PMDN yang sebagian besar berasal dari Batam mencapai Rp 3,69 triliun pada kuartal I/2025

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Batam sepanjang tahun 2025 mendominasi, Kepala BP Batam Amsakar Achmad sebut hal itu cerminan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha nasional terhadap potensi ekonomi daerah.

Hingga kuartal III tahun 2025, total realisasi investasi di Batam tercatat mencapai Rp 54,7 triliun atau sekitar 91 persen dari target tahunan Rp 60 triliun.

Dari jumlah tersebut, kontribusi terbesar datang dari investor dalam negeri, sementara investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tingkat Provinsi Kepulauan Riau, investasi PMDN yang sebagian besar berasal dari Batam mencapai Rp 3,69 triliun pada kuartal I/2025, tumbuh 79,6 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sementara itu, nilai PMA tercatat sebesar US$595,65 juta.

“Tak ada masalah dengan penurunan PMA. Setiap investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, tetap memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja,” kata Amsakar, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: BP Batam Bahas Potensi Investasi, PMDN Jadi Penggerak Utama Perekonomian

Amsakar menjelaskan, tren kenaikan PMDN menunjukkan penguatan kepercayaan investor domestik terhadap iklim usaha di Batam.

Pemerintah melalui BP Batam, kata Amsakar, tetap menyediakan berbagai insentif fiskal seperti pembebasan bea masuk dan fasilitas ekspor-impor guna menarik lebih banyak investasi, termasuk dari luar negeri.

“Konsep awal kawasan memang ditujukan untuk investasi asing. Namun jika kini pengusaha dalam negeri semakin kuat dan berani berinvestasi, tentu ini pertanda positif,” katanya.

Amsakar juga menegaskan tidak ada dikotomi antara PMA dan PMDN. Kedua sektor ini, menurutnya, saling melengkapi dan memperkuat fondasi ekonomi Batam.

“Kami justru bangga jika pengusaha lokal makin percaya diri. Ini bukti Batam menjadi rumah investasi yang inklusif bagi semua,” kata Amsakar.

Sementara menanggapi isu penurunan PMA disebabkan oleh penutupan kantor cabang BP Batam di luar negeri, Amsakar membantah keras hal tersebut.

Amsakar menjelaskan, strategi promosi investasi kini telah bertransformasi mengikuti era digital.

“Kantor fisik bukan satu-satunya cara. Sekarang promosi bisa dilakukan lewat kanal digital, pameran internasional, dan kolaborasi antar-lembaga. Kami terus memperluas jejaring global,” kata Amsakar.

Amsakar juga menjelaskan ke depan, BP Batam berkomitmen memperkuat promosi investasi internasional melalui pemanfaatan teknologi komunikasi modern, perluasan jaringan global, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi investor domestik maupun asing.

“Fokus kami menjadikan Batam tetap kompetitif dan menarik bagi semua investor,” kata Amsakar.

( tribunbatam.id/ian sitanggang )

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved