Lingga Terkini
Kalapas Dabo Singkep Bantah Isu Pungli dan Judi di Dalam Lapas, Akui Temuan Kartu Remi Saat Razia
Lapas Kelas III Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, menjadi dugaan sarang pungutan liar (pungli) dan praktik judi mencuat di publik.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Isu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, menjadi dugaan sarang pungutan liar (pungli) dan praktik judi mencuat di publik.
Hal itu terungkap di beberapa media online, atas ungkapan salah seorang narapidana.
Meski begitu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep, Jaka Putra, angkat bicara terkait isu dugaan tersebut.
Ia dengan tegas membantah seluruh tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pengawasan terhadap warga binaan dilakukan secara ketat dan rutin.
Jaka menjelaskan bahwa sistem keamanan di dalam lapas berjalan sesuai prosedur.
Setiap malam, seluruh kamar hunian narapidana dikunci dan kunci hanya dipegang langsung oleh dirinya sebagai kepala lapas.
“Tidak mungkin ada kegiatan seperti bermain kartu. Mereka tidak bisa keluar kamar malam hari karena semua dikunci,” ujarnya, Kamis (4/5/2025).
Meski begitu, dalam razia yang digelar pagi hari, petugas menemukan satu set kartu remi di kamar hunian nomor 9.
Jaka mengakui temuan tersebut, namun memastikan barang itu langsung dimusnahkan untuk mencegah potensi penyalahgunaan.
“Kami bakar langsung kartu remi itu,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hingga kini belum diketahui siapa pemilik kartu tersebut.
Kondisi kartu yang sudah lusuh membuat pihak lapas menduga bahwa itu adalah barang lama.
Meski demikian, penyelidikan internal tetap dilakukan untuk menelusuri asal-usulnya.

“Apakah itu barang lama atau baru, masih kami selidiki,” imbuhnya.
Terkait keamanan dan pengawasan, Jaka menekankan bahwa razia merupakan bagian dari prosedur tetap di Lapas Dabo Singkep.
Ia menyebut, intensitas razia yang tinggi bahkan sempat memicu ketegangan di antara para warga binaan.
“Kerusuhan kemarin itu karena mereka tidak nyaman dengan razia yang kami lakukan secara rutin,” ujarnya.
Di sisi lain, Jaka juga menampik adanya pungutan liar dalam proses pelayanan di dalam lapas.
Ia menegaskan seluruh layanan diberikan secara transparan tanpa biaya tambahan.
Menanggapi isu penggunaan ponsel pribadi oleh napi, Jaka menyatakan bahwa akses komunikasi hanya dapat dilakukan melalui wartel resmi yang diawasi ketat oleh petugas.
“Tidak ada napi yang pakai ponsel pribadi. Komunikasi hanya melalui wartel yang disediakan dan diawasi,” pungkasnya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Prajurit Yontankfib 1 Marinir Melakukan Pendaratan Amfibi dan Serbuan di Singkep Lingga |
![]() |
---|
Prajurit Marinir Tumpas Sasaran Pendaratan dalam Super Garuda Shield 2025 di Dabo Lingga |
![]() |
---|
Polisi Amankan 7 Terduga Pencuri Mesin di Lingga, Sebagian Eks Karyawan PT, Mengaku Gaji Tak Dibayar |
![]() |
---|
Warisan Budaya Hidup di Pantai Sergang Lingga, Permainan Belon Semarakkan HUT ke 80 RI |
![]() |
---|
37 Pelajar SMAN 1 Kepulauan Posek Lingga Dapat Binaan Mental dan Wawasan Kebangsaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.