Natuna Terkini
Kasus DBD di Natuna Mulai Melandai, Dinkes Sebut Penderita Didominasi Anak Usia Sekolah
Sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai menunjukkan tren penurunan
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai menunjukkan tren penurunan.
Meski begitu, sejumlah kasus baru masih ditemukan hingga Oktober 2025 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan, bahwa kasus DBD mulai melandai dibanding bulan sebelumnya.
“DBD di Natuna mulai meningkat itu diawal September lalu. Dibandingkan dengan bulan ini ada sedikit penurunan, meski belum signifikan. Untuk DBD di bulan ini mulai melandai,” ujarnya kepada TribunBatam.id, Senin (20/10/2025).
Ia menegaskan, sejauh ini Natuna masih dalam kategori aman, dan belum ada kasus DBD yang menyebabkan kematian sepanjang tahun 2025.
Menurut Hikmat, faktor cuaca menjadi salah satu penyebab masih ditemukannya kasus baru.
“Musim penghujan membuat banyak tempat menjadi sarang nyamuk. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk bertelur, dan darah itu bisa didapat dari manusia maupun hewan. Dari sinilah penularan virus dengue bisa terjadi,” jelasnya.
Lanjutnya, hingga 20 Oktober 2025 tercatat 11 kasus baru DBD, sementara dari awal September hingga pertengahan Oktober ini total mencapai 34 kasus.
Sebaran kasus tercatat di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Bunguran Timur, Serasan, Subi, Kelarik, Midai, Pulau Tiga, Bunguran Tengah, dan Tanjung.
“Penderitanya kebanyakan anak-anak usia 5 hingga 10 tahun, dan 11 hingga 15 tahun. Usia sekolah memang lebih rentan tertular, terutama di lingkungan sekolah,” ungkap Hikmat.
Ia berharap tidak ada kasus serius dan penularan bisa segera ditekan melalui langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang terus dilakukan.
Seperti tindakan fogging, pemberian abate, hingga penyelidikan epidemiologi (PE) terhadap setiap laporan kasus.
Dinas Kesehatan Natuna juga mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD.
Gejala itu seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, sakit kepala hebat, atau muncul bintik merah pada kulit.
“Langkah cepat dalam penanganan sangat penting untuk mencegah komplikasi serius,” tambah Hikmat.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam pencegahan.
Hikmat mengajak warga untuk tetap waspada dan aktif melakukan langkah 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Meski kasus mulai menurun, harus tetap waspada. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk menekan angka DBD,” tutupnya. (Tribunbatam.id/birrifikrudin).
| Tradisi Nyuloh Natuna, Cahaya di Tengah Laut Jadi Warisan yang Tak Pernah Surut |
|
|---|
| Tingkatkan Mutu SPPG, Dinkes Natuna Dorong Sertifikasi Penjamah Makanan Program MBG Lewat Pelatihan |
|
|---|
| Remaja di Natuna Datangi Kantor Damkar Karena Cincin Tak Bisa Dilepas, Petugas Gerak Cepat |
|
|---|
| Dari Daur Ulang Jadi Busana Megah, Semangat Generasi Muda Natuna Jaga Budaya Daerah |
|
|---|
| Kolaborasi Lintas Instansi, Samsat Natuna Ajak Warga Bayar Pajak dan Manfaatkan Program Pemutihan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.