PEMBUNUHAN BOS BANK BUMN
Fakta Baru Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dipilih Acak dan Dibuntuti Lewat Kartu Nama
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membeberkan pengakuan tersangka.
TRIBUNBATAM.id - Fakta baru terungkap dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Sebanyak 16 orang ditetapkan menjadi tersangka karena terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Ilham yang terjadi, pada Rabu (20/8/2025), lalu.
Dua di antara pelaku adalah oknum prajurit TNI yang berperan sebagai perancang strategi penculikan Ilham.
Ternyata dari belasan pelaku tidak ada yang mengenal korban, alias memilih secara acak.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membeberkan pengakuan tersangka.
"Kacab bank ini dijadikan korban, ini dipilihnya secara random. Jadi tidak ada yang kenal dengan korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Selasa (16/9/2025).
Kombes Pol Wira juga menjelaskan bahwa Ilham menjadi target penculikan setelah teman tersangka Dwi Hartono alias DH memberikan kartu nama korban.
Setelah itu, tersangka yang berperan sebagai tim pengintai langsung membuntuti korban.
"Keterangan dari saudara DH ini merupakan salah satu orang yang mencari dan dia juga minta kepada temannya kira-kira apakah ada kenalan kacab bank, dan temannya hanya memberikan kartu nama, sehingga dari situ dilakukan pembuntutan," ungkap Wira.
Tak berhenti di situ saja, Kombes Pol Wira juga mengungkap kronologi penculikan berujung maut yang menewaskan kacab bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta.
Kasus ini bermula saat tersangka berinisial C alias Ken bertemu dengan pengusaha Dwi Hartono alias DH.
Ketika itu, Ken mengutarakan niatnya untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampung.
"Sehingga dalam rencana ini, C alias Ken sudah menyiapkan tim IT," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Pelaku Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diburu Polisi, Beri Informasi Rekening Dormant
Ken menyadari bahwa diperlukan persetujuan dari kacab bank untuk memuluskan aksinya. Ken mengaku sudah berupaya mendekati sejumlah kacab bank, namun upayanya tak pernah berhasil.
Ken, Dwi Hartono, dan tersangka lainnya berinisial AAM lalu menggelar pertemuan untuk membahas rencana jahatnya pada 31 Juli 2025.
"Pada tanggal 12 Agustus 2025, C alias K bersama dengan DH berkomunikasi melalui WhatsApp dan di dalam komunikasi tersebut, mereka memutuskan untuk memilih opsi satu, yaitu melakukan pemaksaan dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan. Setelah itu, korban dilepaskan," ujar Dirreskrimum.
Empat hari berselang, Dwi Hartono mengajak tersangka JP untuk bertemu di wilayah Cibubur. Saat itu, Dwi Hartono meminta JP mencari preman untuk menculik korban.
Dwi menindaklanjuti permintaan Ken dengan mendatangi rumah oknum anggota TNI berinisial Serka N. Setelahnya, Serka N menghubungi Kopda F dan meminta dicarikan tim penculik.
"Kemudian saudara F menunjukan foto (korban) kepada tim saudara E lalu memberitahukan untuk menjemput paksa orang tersebut dan mengantarkannya kepada tim yg disiapkan oleh JP," ungkap Wira.
Pada 20 Agustus 2025, korban diculik oleh kelima tersangka berinisial E, R, B, R, dan A di area parkir supermaket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Korban dimasukkan secara paksa ke mobil Toyota Avanza berwarna putih.
Korban kemudian diserahkan ke tim lainnya yang beranggotakan tersangka JP, N, U, dan D. Korban dipindahkan ke mobil Toyota Fortuner berwarna hitam di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dari Kemayoran, korban mulanya hendak dibawa ke safe house yang telah disiapkan. Namun, rencana itu batal karena tim penjemput tak kunjung datang.
Korban pun dibuang di area persawahan yang jauh dari permukiman warga di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Korban kondisinya korban sudah agak lemas, akhirnya korban dibuang di daerah Cikarang dalam keadaan kondisi kaki dan tangan masih terikat dan mulut dalam kondisi terlakban atau dilakban," ujar Wira.
Dalam kasus ini, polisi masih memburu satu tersangka lainnya bernisial EG. Nama EG kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Kacab Bank BUMN Dipilih Jadi Korban Penculikan Secara Acak, Dibuntuti Lewat Kartu Nama"
Pelaku Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diburu Polisi, Beri Informasi Rekening Dormant |
![]() |
---|
Nasib Rekening Dormant Buntut Pembunuhan Bos Bank BUMN, Polisi: Belum Sempat Dipindahkan |
![]() |
---|
Bos Bank BUMN Ilham Pradipta Masih Hidup Saat Dibuang, Kondisinya Lemas Karena Dipukuli di Mobil |
![]() |
---|
Polisi Beberkan Motif Pembunuhan dan Penculikan Bos Bank BUMN, Ingin Pindahkan Uang Jumlah Fantastis |
![]() |
---|
Identitas 2 Oknum Prajurit TNI AD Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.