Ponpes Al Khoziny Ambruk

59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Tim SAR Punya Harapan Besar

Sebanyak 91 orang diduga masih tertimbun material bangunan, tercatat hingga Selasa (30/9/2025).

Editor: Khistian Tauqid
SURYAMALANG.COM/M TAUFIK
EVAKUASI - Tim gabungan saat berusaha mengevakuasi para korban di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Terdapat puluhan santri yang diperkirakan masih terjebak di puing-puing bangunan Ponpes Al Khoziny hingga Rabu (1/10/2025), malam. 

Deteksi Lokasi Korban di 15 Titik

Kepala Subdirektorat Pengendali Operasi Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia dari Direktorat Operasi Kantor Basarnas Pusat, Emi Freezer mengatakan, target evakuasi korban teridentifikasi di 15 titik.

“Di mana tujuh berstatus merah dan delapan berstatus hitam,” kata Emi Freezer pada Rabu (1/10/2025).

Freezer menjelaskan, status merah artinya korban masih bisa responsif melalui suara dan memiliki kesadaran.

“Hitam adalah kondisi dimana kami tidak menemukan tanda-tanda pasti kehidupan. Artinya pulse no sign, breath no sign (tidak ada tanda denyut nadi, tidak ada tanda pernapasan)" jelasnya. 

"Kemudian suhu tubuh juga sudah drop, tidak ada respon terhadap nyeri dan suara,” imbuh Freezer.

15 titik tersebut tersebar di zona A1 dan A2. Zona A1 berada di bagian depan pintu masuk reruntuhan.

Sedangkan zona A2 berada di bagian belakang berhadapan dengan dinding asrama putri.

“Semua berada di lantai dasar tapi terbagi di dua sisi di patahan kolom. Di A1 ada dua korban satu hitam dan satu merah. Yang hitam di antara delapan,” ungkapnya.

Pada Selasa (30/9/2025), tujuh korban yang berstatus merah turun menjadi enam korban per pagi ini. Satu orang sudah dinyatakan memasuki status hitam.

Lebih lanjut, Freezer mengatakan, delapan orang yang dinyatakan berstatus hitam belum dapat dipindahkan karena torso atau batang tubuhnya terhimpit di kolom.

Untuk memindahkan delapan korban tersebut, tim SAR gabungan harus ekstra waspada, sebab untuk memindahkannya harus mengangkat beban empat lantai. Posisi mereka, berada di lantai dasar persis tengah .

“Nah, sehingga fase yang hitam ini akan kami prioritaskan setelah fase rescue selesai" ucapnya. 

"Artinya dengan pengurangan beban dari runtuhan ini akan memberikan celah, karena posisinya di lantai dasar dan mereka ada persis di tengah,” jelas Freezer.

Apabila tim SAR tetap melakukan evakuasi dengan dekomposisi kondisi tersebut maka risiko anggota tubuh korban memungkinkan bisa putus saat penarikan atau rupture.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved