Ponpes Al Khoziny Ambruk

Sosok Abdul Aziz Anggota DPKP Kota Surabaya, Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Santri Ponpes Al Khoziny

Sosok Abdul Aziz langsung menjadi sorotan setelah videonya ketika menolong dua santri Yusuf dan Haikal beredar di media sosial.

Editor: Khistian Tauqid
Istimewa
PENOLONG - Abdul Aziz, tim rescue Damkar Kota Surabaya yang menolong korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Ini sosoknya. 

"Saya masuk dengan teman saya, Mas Neo dengan menggunakan alat Scam Scan yang kita miliki. Pada saat itu alat-alat canggih masih belum datang sambil nunggu bantuan dari daerah-daerah lain," katanya. 

Saat dia masuk, ada korban bernama Dani yang selamat dan langsung dikeluarkan dari reruntuhan. 

Lalu, dia masuk lagi bersama Neo, mendapati banyak rintihan-rintihan korban. 

"Saya teriak. Saya teriak di situ banyak suara rintihan. Suara rintihan-rintihan. Sakit. Tolong,"katanya. 

EVAKUASI - Petugas gabungan masih melakukan upaya evakuasi terhadap para korban bangunan roboh di kompleks Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa (30/9/2025).
EVAKUASI - Petugas gabungan masih melakukan upaya evakuasi terhadap para korban bangunan roboh di kompleks Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). (Istimewa)

Baca juga: Korban Tewas Bertambah Jadi 36 Orang, Tim SAR Evakuasi 11 Jenazah Baru Insiden Ponpes Al Khoziny

Aziz lalu menuju ke salah satu sumber suara yang ternyata adalah Haikal. 

"Saya mendengar suara Haikal yang begitu dekat di depan saya. Lalu  ada jenazah yang sedang sujud," katanya.  

Haikal diketahui karena saat dia berteriak dan bertanya, apakah masih ada yang hidup, sang bocah itu langsung menjawab.

Aziz lalu menginterview Haikal untuk mengetahui kondisinya. 

Aziz lalu teriak lagi untuk mengetahui apakah ada korban lainnya. 

Ternyata ada Yusuf yang posisinya antara 6 m atau 8 m dari lokasi.

Saat itu, Aziz mau masuk dahulu ke posisi Haikal, ternyata tidak bisa karena aksesnya sangat sulit. 

Akhirnya dia hanya bisa kontak suara dengan Haikal dan menghiburnya agar dia tidak depresi. 

"Saya teriak terus, Apa yang sakit? Gimana keadaan kamu sambil saya hibur? biar korban ini tidak merasa ketakutan, tidak merasa depresi. Karena di situ banyak suara rintihan dari teman-teman. Banyak yang minta tolong kayak gitu. Terus jenazah itu juga ada di depan itu," katanya. 

Aziz lalu meminta Haikal dan Yusuf untuk bersabar dan membaca salawat agar tidak ketakutan. 

Karena posisi Haikal yang sulit, akhirnya diambil pilihan untuk menyelamatkan Yusuf lebih dahulu yang posisinya lebih terbuka. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved