Projo Hilangkan Wajah Jokowi di Logo, Alihkan Dukungan ke Prabowo

Budi Arie terpilih lagi menjadi Ketum Projo. Alihkan dukungan dari Jokowi ke Prabowo. Pengamat menganalisa ada kerenggangan jarak

|
Warta Kota/Yulianto
KONGRES PROJO - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi (kiri) bersalaman dengan Sekjen Handoko (kanan) usai membuka Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025). Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam pidatonya di hadapan ratusan relawan yang hadir menyerukan untuk memperkuat partai politik yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto guna mendukung seluruh agenda politiknya. Warta Kota/Yulianto 
Ringkasan Berita:
  • Budi Arie Setiadi terpilih kembali menjadi Ketum Projo
  • Beralih dukungan ke Presiden Prabowo Subianto
  • Hilangkan wajah Jokowi di logo Projo
  • Pengamat menilai ada kerenggangan jarak dengan Jokowi

 

TRIBUNBATAM.id -  Budi Arie Setiadi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Projo hasil Kongres III di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025). Projo akan mengalihkan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Projo adalah organisasi kemasyarakatan yang awalnya merupakan relawan pendukung Presiden Joko Widodo, namun kini telah berkembang menjadi ormas yang mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.

Ketua pimpinan sidang, Freddy Damanik, membacakan hasil pleno yang menetapkan Budi Arie sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo sekaligus ketua formatur penyusun kepengurusan baru.

"Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh Kongres Projo ke-III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025-2030 dan sebagai Ketua Formatur mengatur kepengurusan DPP Projo," kata Freddy. 

Aklamasi adalah cara pengambilan keputusan atau pemilihan tanpa melalui voting, melainkan dengan persetujuan bulat dari semua peserta.

Usai pembacaan keputusan, Freddy sempat meminta konfirmasi dari seluruh peserta kongres. Seluruh peserta Kongres pun sepakat dengan keputusan tersebut.

"Sepakat ya? Sepakat?" tanya Fredy lalu dijawab sepakat oleh seluruh peserta.

Para peserta tampak bersorak dan bertepuk tangan menyambut keputusan tersebut.

Sementara itu, Budi Arie yang juga mantan Menteri Koperasi itu hadir di lokasi dan tampak berdiri.

Kongres Projo berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 1 hingga 2 November 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Kongres diikuti oleh sekitar 3.000 peserta dari 35 Dewan Pimpinan Daerah dan 479 Dewan Pimpinan Cabang Projo dari seluruh Indonesia

Kongres mengusung semangat “Selalu Setia di Garis Rakyat”.

Fokus pada transformasi organisasi, termasuk rencana perubahan logo yang mencerminkan kecintaan terhadap negara dan rakyat.

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, tidak hadir karena kondisi kesehatan dan anjuran dokter untuk beristirahat.

Meski absen, Jokowi menyampaikan pesan khusus kepada Projo agar tetap mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hilangkan Wajah Jokowi di Logo Projo

Ketua Umum (Ketum) DPP Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, langsung menelepon Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait perubahan logo Projo. Pasalnya, Projo tidak lagi menampilkan wajah Jokowi pada logo mereka.

Adapun logo Projo saat ini berwarna hitam dan merah. Siluet wajah Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga tergambar jelas menjadi inti logo, yang dilingkari lingkaran berwarna putih.

Di bawah lingkaran, terdapat nama Projo.

 "Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Bapak Jokowi," ujar Budi Arie dalam Kongres ke-3 Projo di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025).

Budi Arie pun mengungkapkan alasan mengapa wajah Jokowi tidak lagi menjadi logo Projo.

Dia mengeklaim perubahan logo Projo merupakan bagian dari transformasi. "Bahwa perubahan logo adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman," jelasnya.

Sementara itu, Budi Arie ingin menciptakan sayembara untuk membuat logo Projo yang baru. Dengan begitu, kata dia, publik dilibatkan dalam proses pembuatan logo Projo.

"Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul nanti logo Projo yang baru. Maka dari itu saya berharap mudah-mudahan perjalanan panjang kita ini harus bisa lalui dengan berbagai dinamika yang ada," imbuh Budi Arie.

Lepas dari Kultus Individu

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mulai berpaling dari Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi

Menurut Adi, sejumlah langkah Budi Arie dan organisasi relawan yang dipimpinnya, Projo, memperkuat kesan bahwa orientasi politik mereka mulai bergeser.

"Publik membaca ini sebagai tanda Budi Arie mulai berpaling dari Jokowi," kata Adi kepada Tribunnews.com, Minggu (2/11/2025).

Adi memaparkan sedikitnya tiga indikasi yang memperlihatkan perubahan arah tersebut. 

Pertama, Budi Arie tidak memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang selama ini dikenal dekat dengan Jokowi.

"Padahal PSI identik dengan Jokowi. Apalagi Ketumnya Kaesang, putra Jokowi," ujar Adi.

Kedua, rencana Projo mengubah logo organisasinya agar tidak menampilkan siluet wajah Jokowi dinilai sebagai upaya melepaskan citra kultus individu.

"Padahal selama ini Projo sangt banggakan diri dengan pasang foto Jokowi di logo mereka," tegas Adi.

Ketiga, penegasan Budi Arie bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta atau Jawa Kawi yang berarti “negeri” dan “rakyat”, turut memperkuat kesan adanya jarak politik.

"Padahal selama ini Projo itu Pro Jokowi," ungkap Adi.(tribunnews)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Budi Arie Terpilih sebagai Ketua Umum Projo Secara Aklamasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved