PEMBUNUHAN DOSEN DI JAMBI
Cara Bripda Waldi Hilangkan Jejak Pembunuhan Dosen di Jambi, Gondol 2 Kendaraan Korban
Berdasarkan penyidikan awal, terungkap cara Bripda Waldi menghilangkan jejak pembunuhannya dengan mengepelnya.
TRIBUNBATAM.id - Terungkap fakta baru dalam pembunuhan dosen berinisial EY (37) di kediamannya yang terletak di Perumahan Al Kausar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Sabtu (1/11/2025) sekira pukul 12.00 WIB.
Pelaku pembunuhan merupakan mantan kekasih EY yang berprofesi sebagai polisi yaitu Bripda Waldi alias Bripda W.
Satreskrim Polres Bungo bersama Polres Tebo berhasil menangkap pelaku pembunuhan di kontrakannya di perumahan Pal 3, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi pada Minggu (2/11/2025) siang.
Berdasarkan penyidikan awal, terungkap cara Bripda Waldi menghilangkan jejak pembunuhannya dengan mengepelnya.
Bukan cuma membunuh, Bripda Waldi juga diduga melakukan rudapaksa terhadap korban.
Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengonfirmasi hal tersebut, pada Senin (3/11/2025).
AKBP Natalena juga mengatakan bahwa Bripda Waldi sempat mengelak telah membunuh dosen EY.
Namun setelah ditemukan bukti, Bripda Waldi tak bisa berkelit lagi.
"Dari awal, pelaku berusaha menghilangkan jejak, sempat dipel atau dilap," kata Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.
Bripda Waldi juga membawa kabur dua kendaraan korban, yakni Honda Jazz dan sepeda motor Honda PCX juga ditemukan di tempat terpisah.
Mobil Honda Jazz milik EY ditemukan di wilayah Tebo, Provinsi Jambi, sekitar 300 meter dari kediaman W, sementara sepeda motornya ditemukan di kawasan parkir sebuah rumah sakit di Muara Bungo, Provinsi Jambi.
Saat ini, mobil dan sepeda motor tersebut sudah diamankan di Polres Bungo.
Baca juga: Propam Polda Kepri Tangkap Seorang Perwira, Diduga Peras Pengusaha Hingga Rp300 Juta
Motif pembunuhan dan rudapaksa
Asmara diduga jadi motif pembunuhan dan rudapaka dosen wanita di Kbaupaten Bungo, Jambi.
Pelaku pembunuhan yang juga polisi yang bertugas di Polres Bungo bernama Waldi, diduga ingin balikan dengan korban.
Pelaku Waldi (22), polisi yang berpangkat brigadir dua (Bripda), tega menghabisi nyawa EY (37) sebelum ditemukan pada Sabtu siang (1/11/2025) kemarin.
Dugaan sementara, pelaku melakukan aksinya lantaran masalah asmara.
Waldi dan korban pernah menjalin hubungan, namun berpisah.
Pelaku diduga kembali mencoba mendekati korban, namun ditolak.
Meski demikian, polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain.
AKBP Natalena memastikan proses hukum tetap berjalan transparan meskipun pelaku merupakan anggota kepolisian.
"Barang bukti yang diamankan honda jazz warna putih, serta motor PCX warna merah, serta handphone milik korban," ujarnya.
Gunakan Wig saat Masuk Rumah
Bripda Waldi (22) menggunakan wig saat keluar masuk rumah korban untuk menghindari identifikasi kamera CCTV dan warga sekitar.
Upaya penyamaran itu dilakukan agar tidak dikenali ketika menjalankan aksinya.
Pemuda yang bertugas di Polres Tebo tersebut diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan dan pencurian disertai kekerasan terhadap EY (37), dosen Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio Muara Bungo.
Sebagai informasi, Kabupaten Bungo dan Tebo besebelahan.
Sebelumnya, dua kabupaten ini bernama Bute, sebelum pemekaran pada tahun 1999.
Kasus ini terungkap setelah penemuan jenazah korban di Perumahan Al Kausar Residence, Kabupaten Bungo, pada Sabtu (1/11/2025).
EY diketahui merupakan Ketua Program Studi S1 di kampus tersebut.
Pada Minggu (2/11/2025) sore, Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono memaparkan hasil penyelidikan awal.
“Pelaku ini bengis dan kejam,” ujar AKBP Natalena.
Menurutnya, kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang cukup parah.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaku menunjukkan kecermatan dalam menjalankan aksinya, termasuk teknik mengelabui pengawasan kamera.
“Pelaku ini memakai wig, rambut palsu, untuk keluar masuk rumah.
"Ini untuk mengelabui CCTV dan warga. Jadi yang terlihat adalah orang gondrong,” jelas Natalena.
Kronologi Penemuan Mayat Dosen di Bungo
Penemuan jenazah EY bermula dari kekhawatiran rekan-rekannya di IAK SS Muaro Bungo.
Selama dua hari korban tidak hadir mengajar dan tidak merespons panggilan telepon.
Rekan korban kemudian mendatangi rumahnya, namun rumah dalam keadaan terkunci.
Warga dipanggil untuk membantu, dan setelah pintu berhasil didobrak, korban ditemukan tergeletak di atas tempat tidur dengan wajah tertutup bantal.
Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Tim Inafis dan penyidik Polres Bungo kemudian melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RSUD H Hanafie.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan bekas kekerasan pada tubuh korban.
"Beberapa tanda kekerasan pada tubuh korban. Penyebab pastinya, kita tunggu hasil autopsi lengkap," jelas Kasatreskrim AKP Ilham Tri Kurnia.
Dokter pemeriksa RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Sepriadi menemukan sejumlah luka mencurigakan pada tubuh korban. Luka tersebut meliputi lebam di wajah, benjolan di bagian belakang kepala, serta memar di kedua bahu.
"Ditemukan lebam di seluruh bagian wajah, dan ada benjolan di kepala belakang berukuran sekitar 13 x 10 sentimeter," ujar dr. Sepriyedi usai melakukan pemeriksaan di RSUD H Hanafie, Sabtu sore.
Selain itu, memar juga terlihat pada bahu kanan dan kiri, serta terdapat luka pada leher yang diduga akibat benturan benda tumpul atau tajam.
"Habis itu ditemukan juga lebam di bagian leher," jelasnya.
Tim medis juga menemukan dugaan adanya kekerasan seksual, ditandai dengan cairan pada area organ intim korban.
Berdasarkan kondisi jenazah, korban diperkirakan telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan, ditunjukkan oleh keluarnya darah berwarna gelap dari mulut dan hidung sebagai tanda awal proses pembusukan.
Kondisi Saat Ditemukan
Korban ditemukan di atas tempat tidur dalam kondisi tertutup sarung dan masih mengenakan sebagian pakaian.
“Jenazah sudah kami bawa ke RSUD H Hanafie untuk pemeriksaan lanjutan,” kata Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham Tri Kurnia.
Polisi belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban. Saat ini penyelidikan masih berlangsung, termasuk pemeriksaan saksi dan pengumpulan alat bukti.
"Kami menerima laporan penemuan mayat di Perumahan BTN Al Kausar, seorang wanita. Dari hasil pengecekan, jenazah ditemukan di atas tempat tidur tertutup sarung," ujar Kasat Reskrim.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul "Bripda Waldi Sempat Pel Jejak Bekas Pembunuhan dan Rudapaksa di Rumah Dosen di Bungo Jambi"
| Sempat Berkelit saat Ditangkap, Bripda Waldi Akhirnya Akui Bunuh Dosen di Jambi |
|
|---|
| Sosok Dosen EY Dibunuh Bripda Waldi di Jambi, Dikenal Ramah dan Tinggal Sendiri |
|
|---|
| Bripda Waldi Pakai Wig setelah Bunuh Dosen di Jambi, Demi Mengelabui CCTV dan Warga |
|
|---|
| Pembunuhan Dosen Wanita di Jambi, Oknum Polisi Ingin Balikan tapi Ditolak |
|
|---|
| Pembunuhan Dosen Wanita di Jambi, Oknum Polisi Beraksi Pakai Rambut Palsu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.