PEMBUNUHAN POLISI
Penampilan Pelaku Pembunuhan Bripka LAS, Cuma Pakai Kolor dan Kaki Kena Darah Korban
Melihat pelaku penikaman hanya mengenakan kolor, seorang polisi meminta J untuk masuk dan mengenakan celana.
Biasanya, saat anggota Polri diberikan amanah sebagai PS (Penjabat Sementara) adalah Perwira Urusan Administrasi yang membantu Kabagren dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seperti menyusun rencana kegiatan tahunan hingga mengelola keuangan.
Meski lahir dan bertugas di Papua, Bripka Laode Abdul Salman memiliki darah Muna, Sulawesi Tenggara.
Ia lahir di Jaya Pura pada 8 Desember 1988.
Dirinya pun merupakan warga Kota Jayapura Provinsi Papua.
Pengakuan Anak
Keterangan yang disampaikan HA, pun senada dengan keterangan FI.
FI dalam bahan keterangan kepolisian mengaku awalnya sementara tidur dan tetiba dibangunkan oleh adiknya.
Pemuda berusia 20 tahun ini kemudian melihat sang ayah J memukul ibunya HA, sang anak pun berupaya mencegahnya.
Namun, pelaku mengambil pisau dan malah mengejar FI hingga sang anak langsung keluar rumah dan melarikan diri.
Korban Bripa LAS yang sementara tidur terbangun mendengar keributan.
Kemudian, korban hendak melerai dan mengamankan pelaku.
Namun, pelaku yang sementara memegang pisau langsung melakulan penganiayaan terhadap korban hingga tidak bernyawa.
FI kemudian meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Salah satu warga mencoba berdialog dan membujuk pelaku yang sementara mengamuk memecahkan kaca belakang rumah.
Setelah berdialog, warga masuk ke dalam rumah dan mendapati korban sudah telah tergeletak berlumuran darah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Kolase-foto-pelaku-pembunuhan-anggota-polisi-di-Kendari-Sulawesi-Tenggara-Sultra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.