INSIDEN DI LAUT TANJUNGPINANG

Pompong Bawa Pegawai Kelurahan Penyengat Terbalik, Simak Prakiraan BMKG Kondisi Laut Pulau Bintan

Pompong bawa sejumlah pegawai Kelurahan Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri terbalik, Senin (1/9). Simak prakiraan BMKG kondisi laut Pulau Bintan.

TribunBatam.id/Dok BMKG Stasmet Kelas I Hang Nadim Batam
CUACA LAUT DI TANJUNGPINANG - Data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam yang menunjukkan prakiraan cuaca dan kondisi laut di Pulau Bintan, termasuk Kota Tanjungpinang, Senin (1/9/2025). 

Sebagai informasi, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan berada di Pulau Bintan ini.

BMKG memprakirakan tinggi gelombang masuk kategori rendah antara 0,5 hingga 1,25 meter. 

Dengan arah angin ke utara, dengan kecepatan angin 5 hingga 13 knot.

Sementara cuaca pada pagi hari berpotensi terjadi hujan petir. 

Sementara siang hingga dini hari berpotensi hujan sedang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam memberi peringatan dini banjir pesisir atau rob pada sejumlah daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Selain Batam, peringatan dini banjir rob oleh BMKG juga berlaku untuk Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan serta Kabupaten Lingga.

BMKG memprediksi banjir rob pada sejumlah daerah berlaku mulai tanggal 2 hingga 14 September 2025.

Khusus Kota Batam, BMKG memprediksi potensi banjir rob terjadi mulai 6 hingga 14 September 2025.

Banjir rob adalah fenomena genangan air pada daratan yang terjadi pada saat air laut mengalami pasang naik dan pasang surut. 

Adanya pasang naik dan pasang surut air laut mempengaruhi kondisi genangan air yang terjadi. 

Banjir rob disebabkan oleh kenaikan muka air laut secara global, penurunan muka tanah, dan perubahan alih fungsi lahan melansir laman BPBD Yogyakarta.

Kawasan pesisir memiliki kerentanan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk sangat pesat sehingga meningkatkan potensi risiko terhadap bahaya banjir rob.  

BMKG mengungkap banjir rob pada sejumlah daerah di Kepri terjadi akibat adanya fenomena bulan purnama pada 7 September 2025.

Serta Perigee atau jarak terdekat bulan dan bumi pada 10 September 2025.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved