BATAM TERKINI
Waspadai Bahan Berbahaya dalam Makanan Takjil, Begini Cara Mengenalinya
Ternyata tak semua pedagang membuat makanannya dengan memperhatikan bahan-bahannya apakah berbahaya atau tidak.
Penulis: Dewi Haryati |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam dr Didi Kusmarjadi meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli makanan buka puasa yang dijual di bazar Ramadan.
Karena ternyata tak semua pedagang membuat makanannya dengan memperhatikan bahan-bahannya apakah berbahaya atau tidak.
Setidaknya hal tersebut terlihat dari temuan Dinkes Kota Batam yang mengecek sampel es Bandung yang diduga menggunakan zat pewarna berbahaya Rhodamin.
Selain imbauan pada masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Batam akan terus mengawasi keamanan makanan yang dijual di bazar Ramadan hingga akhir Ramadan nanti.
Yakni dengan menurunkan tim khusus ke lapangan dan melakukan fungsi pengawasan kepada masyarakat.
"Pengawasan ini tujuannya untuk melindungi masyarakat," kata Didi.
Baca: HEBOH. Dinkes Batam Temukan Es yang Diduga Pakai Zat Berbahaya Dijual di Bazar Ramadan
Baca: Ingin Mudik Lebaran Pakai Kapal Laut? Ini Daftar Harga Tiketnya Tujuan Jakarta dan Medan
Baca: HORE. Akhirnya Pemko Batam Bakal Perbaiki Taman Internet. Tiga Taman Ini Masuk Prioritas
Itu sebabnya dia mengimbau masyarakat agar waspada terhadap beredarnya makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya.
Seperti Rhodamin, metanil yellow, formalin, borax, dan chlorin.
Dalam membeli, yang harus diperhatikan pertama kali dari kewajaran warna makanan atau minuman.
"Kalau warnanya ngejreng, mencolok. Misalnya merah, merah sekali, waspada. Perwarna makanan itu warnanya soft," ujar dia.
Jika makanan atau minuman yang mengandung zat berbahaya tersebut tetap dikonsumsi, jangka panjangnya bisa berakibat pada kanker.
Didi juga mengimbau kepada penjual makanan atau minuman, agar tidak menggunakan pewarna sintesis yang mengandung zat berbahaya.
"Pewarna makanan kan banyak, kenapa mesti pakai pewarna sintetis?. Terhadap penjual ini, kami kasih pembinaan, dikasih peringatan supaya tidak menggunakan pewarna sintesis lagi," kata Didi. (*)
*Baca Berita Terkait di Tribun Batam Edisi Cetak, Kamis 1 Juni 2017