BATAM TERKINI
Tukang Ojek Pangkalan : Kami Lapar Pak, Jangan Biarkan Kami Menangis!
Dalam orasinya, ojek pangkalan mengancam akan melakukan tindakan yang menyebabkan kekacauan jika Pemko tak penuhi tuntutan mereka.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Perseteruan antara driver Ojek Pangkalan (opang) dan Ojek Online kian memanas karena masih belum juga menemui kejelasan dari pihak Pemerintah Kota Batam.
Ratusan tukang ojek pangkalan yang mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kota Batam, Rabu (26/7/2017) hari ini membubarkan diri lantaran kecewa.
Penyebabnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam memberikan jawaban yang dianggap tidak memihak dengan apa yang menjadi tuntutan mereka yakni agar sistem aplikasi Ojek Online ditutup supaya driver Ojek Online tidak lagi bisa beroperasi.
Bahkan dalam orasi yang disampaikan, mereka tidak segan-segan mengancam akan melakukan tindakan yang menyebabkan kekacauan jika Pemerintah Kota Batam, khususnya Dishub tidak bisa memenuhi apa yang menjadi tuntutan.
Baca: Hujan Lebat dan Cuaca Buruk, Keberangkatan Speedboat Tujuan Moro Ditunda
Baca: Kerahkan Lima Alat Berat, Target Normalisasi Sungai Sagulung Selesai 10 Bulan. Segini Anggarannya
Baca: Tiap Malam, Air Mancur Monas Akan Menari Diiringi Lagu Daerah
"Dulu sebelum ada Ojek Online, kami damai-damai saja. Kami lapar Pak, jangan biarkan kami menangis. Kami menangis bukan karena kami sedih, tapi karena cacing dalam perut kami yang berontak," ujar salah satu orator perwakilan Opang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Yusfa Hendri, memberikan berbagai masukan dan meminta agar para driver opang membentuk tim dan perwakilan yang nantinya akan di lakukan rapat untuk pemecahan dari masalah dan tuntutan. (*)