BATAM TERKINI

Lewat Program i-STEMI, Saar Darurat Penderita Jantung Bisa Tetap Ditangani di Puskesmas

Dari data yang ada, jumlah pasien yang tidak tertolong atau meninggal karena lambat ditangani saat SKA terutama pasien STEMI.

TRIBUNBATAM/ZABUR ANJASFIANTO
Dr Afdalun Hakim, dokter spesialis jantung RSBP Batam saat menerangkan alat pemantau tindakan operasi jantung kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Djejep Yudiana dalam sosialisasi program iSTEMI, Rabu (26/7/2017). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Untuk meningkatkan pelayanan penyakit jantung Sindroma Korener Akut (SKA) terutama pasien STEMI, RSBP Batam siap menjadi call centre STEMI untuk melayani pasien penderita jantung.

Demikian diungkapkan dr Afdalun Hakim, SpJP, dokter spesial penyakit jantung RSBP Batam dalam sosialisasi program Indonesia STEMI (iSTEMI), Rabu (26/7/2017).

"Jadi pasien tidak perlu dibawa ke Rumah Sakit yang ada pelayanan khusus penyakit jantung. Tapi di rumah sakit terdekat atau klinik serta puskesmas yang ada, untuk melakukan tindakan dini pertolongan terhadap pasien, sehingga cepat tertolong dari risiko kematian. Selanjutnya, baru dirujuk ke rumah sakit yang sudah ada pelayanan atau yang menangani penyakit jantung," katanya.

Menurutnya, dari data yang ada, jumlah pasien yang tidak tertolong atau meninggal karena lambat ditangani saat SKA terutama pasien STEMI. Untuk itu dengan program iSTEMI ini, akan lebih cepat melakukan pertolongan dan menyelamatkan nyawa pasien.

Baca: Besok Diluncurkan, Honda All New CR-V Turbo Siap Mengaspal di Batam

Baca: Ada Model Transparan, Jaket Fitness Skechers Ini Bisa Bantu Bakar Kalori

Baca: Cicilan KPR Sebulan Rp 800 Ribuan, Rumah Subsidi Kampung Daun Tahap II Terjual 40 Unit

"Jadi tidak perlu harus dibawa ke rumah sakit yang memang sudah ada layanan STEMI atau jantung. Karena penanganannya tidak boleh lewat dari 2 jam. Jika lebih maka pasien tidak akan tertolong," katanya.

Nantinya, akan dibuat seperti aplikaksi untuk mengetahui sejauh mana pasien yang ditangani dan apakah harus dilakukan rujukan ke RS untuk dilakukan tindakan instensif.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Djejep Yudiana siap mendukung program iSTEMI yang disampaikan Dr Afdalun Hakim. Nantinya program yang akan dilauncing pada 12 Agustus 2017, menjadi pilot project sebelum daerah lain di Kepri menerapkan.

"Kita dukung program iSTEMI ini dan menjadi pilot project. Ini sangan baik dan membantu masyarakat saat menderita sakit jantung atau biasa orang mengenal kena serangan jantung," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved