Dituding Tampar Dokter. Ketua DPRD di Bengkulu Ini Membantah: Cuma Ditowel

Raharjo lalu mengingatkan dokter I bahwa mereka berdua sama-sama pelayan masyarakat. Dia pun sempat bertanya tentang dirinya kepada dokter I

Editor: Mairi Nandarson
dok.pribadi/Tribunnews
Ketua DPRD Lebong Teguh Raharjo Eko Purwoto 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Ketua DPRD Kabupaten Lebong, Bengkulu, Teguh Raharjo Eko Purwato, membantah bahwa dirinya menampar wajah seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong berinisial I. Dia mengaku, hanya mencolek pipi dokter tersebut.

Saat dihubungi, dia menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Pada malam kejadian itu, Raharjo mengaku tengah menghadiri sebuah hajatan milik warga. Di tengah hajatan, dia menerima telepon dari seorang anggota DPRD bernama Popiansyah.

"Popiansyah dirawat di RSUD Kabupaten Lebong karena mengalami infeksi kaki. Dia sudah dua hari dirawat dan mendapatkan suntikan antibiotik, namun karena mengidap diabet tinggi, Popiansyah tak kunjung sembuh, dan menderita sakit berkepanjangan berteriak-teriak.

Sambil menelepon saya, dia mohon disidak pelayanan di RSUD Lebong," ujar Raharjo dalam klarifikasinya pada Kompas.com melalui telepon, Selasa (19/9/2017).

Baca: CPNS 2017 - Ayo Daftar. Masih Tersisa 5 Hari Lagi. Lima Instansi Ini Masih Sepi Peminat Loh

Baca: ALAMAK! Emak-emak Marahin Polwan Saat Ditegur karena Langgar Lalu Lintas

Baca: Indonesia vs Thailand - Pemain Nomor 20 Indonesia Ini Jadi Perhatian Pelatih Thailand. Siapa Dia?

Saat itu, Raharjo menjelaskan kepada Popiansyah bahwa dia belum bisa segera menjenguk ke rumah sakit karena masih menghadiri acara jamuan masyarakat. Selang beberapa waktu, Popiansyah kembali menelepon Raharjo sambil mengerang.

"Saya menjadi khawatir karena mendengar dia mengerang sepertinya sakit sekali," jelasnya.

Selepas jamuan, Raharjo mengaku langsung melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Lebong dengan terlebih dahulu menghubungi Direktur RSUD Lebong dr Silvia.

Di rumah sakit, dia masuk dulu ke salah satu kamar rumah sakit dan bertemu dengan warga yang dikenalnya. Warga tersebut mengantar cucunya yang sakit.

"Saya bertemu dengan rekan lain, kebetulan cucunya dirawat karena hidungnya kemasukan lipstik. Saya sempat berbincang menggunakan bahasa daerah," ungkapnya.

Saat berbincang dengan pihak keluarga, seingat dia, terdapat sekitar enam orang berada di sekitarnya, termasuk dokter I.

"Saat itu saya tanya, 'mana dokternya, apakah anak ini sudah diperiksa?'" kata Raharjo menirukan ucapannya saat itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved