BATAM TERKINI

TERUNGKAP! Setelah PT Sanmina Tutup, Segini Jumlah Pengangguran di Batam Saat Ini

Satu persatu perusahaan mulai angkat kaki, seperti PT Sanmina yang sejak 3 Oktober 2017 mulai tak beroperasi. Berapa jumlah pengangguran di Batam?

Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM/ARGIANTO
Suasana lengang PT Sanmina ya g ada di komple industri batamindo, Jumat (6/10). Sejak 3 Oktober 2017 operasional perusahaan tersebut berhenti 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pengangguran semakin bertambah di Kota Batam. Satu persatu perusahaan mulai angkat kaki, seperti PT Sanmina yang sejak 3 Oktober 2017 mulai tidak beroperasi atau  tidak ada aktifitas kerja.

Perusahaan yang terletak di kawasan Batamindo, Mukakuning tersebut merupakan perusahaan yang beroperasi di bagian manufaktur dan kini sudah tidak beroperasi lagi dan sudah melakukan PHK terhadap 191 karyawan sejak 3 Oktober lalu. 

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Syakyakirti, mengatakan, penutupan yang dilakukan oleh PT Sanmia sebelumnya telah dilakukan sesuai prosedur yang ada, sehingga pihak ketenagakerjaan tidak memiliki masalah terhadap perusahaan tersebut. 

"Sebelum tutup pihak perusahaan sudah melengkapi semuanya. Baik itu ke notaris dan segalanya, sehingga tidak ada masalah,"ujarnya 

Dia menjelaskan, menurutnya jumlah karyawan yang terdapat di PT Sanmina berjumlah 191 orang dimana 170 karyawan telah menerima hak-hak mereka dari pihak PT Sanmina tersebut.

Baca: BREAKINGNEWS. Mayat Bayi Ditemukan dalam Kotak Sepatu. Ada Kertas Bertulis Pesan Ini

Baca: Dikira Barang Penumpang Tertinggal, Pas Dibuka Isinya Bikin Kaget

Baca: ALAMAK! Pura-pura Tawarkan Pijat, Ternyata Tempat di Nagoya Ini Diduga Sediakan Layanan Prostitusi

Baca: TERUNGKAP! Sy, Anak di Bawah Umur Baru Seminggu di Sintai. Ini Tugasnya

Baca: Sy dan DO Mengaku di Bawah Umur Tapi Terdata Cukup Umur. Polisi Curigai Modus Ini

"Masih ada sisa kurang lebih 21 orang lagi. Kemungkinan minggu depan selesai. Selagi pihak perusahaan memberikan setiap haknya karyawan dan karyawannya menerima tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan, Disnaker hanya memantau saja,"ujarnya.

Rudi mengatakan, bahwa sangat menyayangkan perusahaantersebut tutup. Sebab saat ini dapat diketahui kondisi ekonomi Batam yang tengah melemah membuat pengangguran semakin bertambah.

"Kalau dari pihak perusahaan mengatakan kenapa tutup? karena tidak ada proyek dan orderan untuk dikerjakan dari customer di Batam, sehingga menjadi tutup,"ujarnya 

Rudi juga menerangkan, pada bulan Juni 2017, angka penggangguran tercatat sebanyak 290.000 orang, sehingga dengan bertambahnya perusahaan yang tutup angka tersebut terus bertambah. "Jadi angka pengangguran semakin bertambah," ujarnya

Dia menambahkan, meski perekonomian yang tengah lesu merupakan dampak global, Rudi berharap untuk perusahaan yang meninggalkan Batam tidak ada lagi sepanjang tahun 2017.

"Mudah-mudahan perusahaan ini yang terakhir tutup, sebab kenapa? apabila ada yang tutup akan banyak juga yang terkena PHK," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved