Korban Tewas Badai Tropis di Mindanao Capai 182 Orang, Masih Hilang 153 Orang
Polisi masih terus mencari jenazah para korban dari sungai yang meluap akibat banjir bandang di Desa Dalama, Mindanao
TRIBUNBATAM.id, MINDANAO - Jumlah korban akibat badai tropis Tembin di kawasan selatan Filipina terus bertambah. Per Minggu (24/12/2017) dini hari, korban tewas tercatat mencapai 182 orang, sementara 153 orang masih dinyatakan hilang.
Setiap tahun, Filipina dilewati sekitar 20 badai besar. Namun, kawasan selatan seperti Mindanao disebut relatif jarang dilintasi badai.
Kawasan selatan Filipina dihantam badai tropis Tembin sejak Jumat (22/12/2017). Banjir bandang dan tanah longsor menyertai terjangan badai ini.
Baca: Tolak Ajakan Menikah, Wanita Ini Mengalami Nasib Mengerikan. Tubuhnya Dibakar. Pria Ini Pelakunya
Baca: Kisah Rob Henry, Pria Australia yang Merasa Temukan Jati Diri di Antara Suku Mentawai
Baca: Kejam! Pria 19 Tahun Ini Bunuh Mahasiswi yang Menolak Cintanya. Setelah Tewas Jasadnya Disetubuhi
Polisi masih terus mencari jenazah para korban dari sungai yang meluap akibat banjir bandang di Desa Dalama, Mindanao.
"Sungai itu meluap dan sebagian besar rumah (di desa itu) hanyut. Desa tersebut sudah tidak ada lagi," kata Gerry Parami, polisi setempat, saat dihubungi AFP dari Tubod, kota terdekat ke lokasi.
Pada Sabtu, polisi dan regu penyelamat masih mencari jasad korban dari Sungai Salod di dekat Kota Sapad.
Jenazah di Sapad merupakan korban dari banjir bandang di hulu sungai, yaitu di Salvador, Rando Salvacion, berdasarkan keterangan kepala kepolisian Sapad yang dikutip AFP.
Pencarian korban juga masih berlanjut di Salvador. Bersama Tubod dan Sapad, Salvador adalah tiga wilayah di Lanao del Norte, salah satu provinsi yang paling parah diterjang badai tropis Tembin.
Dari provinsi itu saja, polisi menyebut 127 orang telah terkonfirmasi tewas dan 72 orang masih dinyatakan hilang.
"Masyarakat sudah mendapat peringatan (soal badai ini), tetapi karena (selama ini) jarang terkena topan maka mereka yang tinggal di dekat sungai tidak menganggap serius (peringatan tersebut)," ungkap Kepala Kepolisian Salvador, Wilson Mislores, seperti dikutip AFP.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Semenanjung Zamboanga Mindanao juga bertambah menjadi 28 orang. Polisi menyatakan, 81 orang masih dinyatakan hilang, setelah lumpur dan bebatuan menyapu kawasan pesisir di Sibuco dan kota-kota nelayan lainn di sini.
Tanah longsor telah menahan upaya penyelamatan dan konvoi bantuan ke wilayah miskin tersebut.
