ACT Ajak Kaum Muda Batam Untuk Tanamkan Sikap Pentingnya Solidaritas

Lembaga kemanusiaan ACT menggelar pertemuan komunitas dan organisasi mahasiswa untuk menggalang kepedulian sesama manusia sejak muda.

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/ROMA ULY SIANTURI
Suasana Community Gathering dengan tema Lets Together for Humanity yang digelar Lembaga Kemanusia Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Aula Lantai IV, Kantor Wali Kota Batam, Minggu (8/4/2018). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar pertemuan komunitas dan organisasi mahasiswa untuk menggalang kepedulian sesama manusia sejak muda.

Pertemuam dalam bentuk kegiatan Community Gathering dengan tema Lets Together for Humanity berlangsung di Kantor Wali Kota Batam tepatnya Aula Lantai IV, Minggu (8/4/2018).

"Pertemuan ini dalam bentuk diskusi panel. Kita mengundang kaum muda di Batam. Untuk mengingatkan mereka betapa pentingnya rasa solidaritas dan mengingat manusia itu saling membutuhkan," ujar Manager Cabang ACT, Brinanti Sandwika Jalius.

Baca: Kabur dari Upaya Pelecehan Seksual Pria Tak Dikenal, Gadis 12 Tahun Ini Lompat dari Atap Gedung

Baca: Dorong Layanan Mobile Banking. Telkomsel Luncurkan Program Racing Weekend Banking

Baca: BKAG Kota Batam Gelar Paskah Pemuda di HKBP Lubuk Baja. Riginoto: Pemuda Ujung Tombak Gereja

Pertemuan yang digagas ACT ini didasarkan atas 3 value. D iantaranya kemanusian, kerelawanan, dan kedermawanan.

ACT mengundang 170 komunitas dan organisasi kemahasiswaan di Kota Batam.

Dalam pertemuan ini ATC juga menurunkan tim leader yang sudah lama berkecimpung di dunia kerelawanan.

Seperti Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kepulauan Riau, Priyanto Rabani, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Karang Taruna, dan lain sebagainya.

Brinanti mengatakan pihak MRI akan menjelaskan nilai-nilai seorang relawan, bagaiaman menjadi seorang relawan.

Dinas Sosial akan menjelaskan seperti apa regulasi kegiatan sosial tersebut. Dan yang terakhir pihak karang taruna yang akan menggerakkan pemuda terjun dan aktif dalam kegiatan ini.

"Intinya MRI itu adalah relawannya sendiri, dan ACT itu lembaganya. Jadi di ACT tak memandang agama, usia, dan profesi. Jadi semuanya bisa masuk. Dan kita juga ada sistem rekerutmen," papar Binarti kepada Tribun sebelum acara dimulai. (rus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved