PENIPUAN DI BATAM

Tangis Nenek Siin Pecah, Mimpi Punya Rumah di Batam, Uang Rp52 Juta Hasil Jual Singkong Raib

Tangis seorang nenek di Batam yang biasa disapa Siin (63) pecah menceritakan uang Rp52 juta hasil menabung dari menanam singkong raib. Simak kisahnya.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
PENIPUAN DI BATAM - Nenek Siin (63), warga Kampung Blongkeng, RT 03 RW 01, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama LBH Law Office Sager dan Partner, Fery Hulu. Mimpi lansia di Batam untuk memiliki rumah layak musnah setelah uang Rp52 juta yang ia setor hasil menanam singkong, ubi dan timun raib. 

Ringkasan Berita:
  • Mimpi nenek Siin (63) untuk punya rumah yang layak di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pupus.
  • Setor uang Rp52 juta dua tahap ke dua orang yang kini berstatus terlapor.
  • Hasil menabung dari menanam singkong, ubi dan timun.
  • Uang sudah disetor, kabar rumah justru tak ada datang.
  • Kasus dugaan penipuan di Batam ini mendapat pendampingan hukum dari LBH Law Office Sager dan Partner.

 

 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Air mata Nenek Siin (63), seorang lansia di Batam tak kuasa dibendung saat menceritakan mimpinya yang hancur untuk memiliki rumah yang layak. 

Uang Rp52 juta yang ia kumpulkan bertahun-tahun dari menanam singkong, ubi, dan timun hilang begitu saja. 

Rumah impian yang telah lama ia idamkan tak pernah ia terima. 

Yang tersisa hanya kekecewaan mendalam, kejadian yang tak pernah ia bayangkan dalam usia senjanya.

"Saya sudah tua. Tabungan sudah habis, hasil jual timun, ubi, sayur bersama anak biar bisa kumpul uang. Tapi malah ditipu begini. Tega mereka," ujar Nenek Siin dengan suara bergetar dalam sembungan video WhatsApp, Kamis (6/11/2025) siang. 

Dalam panggilan video itu, Nenek Siin tampak memperlihatkan kondisi rumah gubuk yang dihuninya saat ini.

Lokasinya berada di Kampung Blongkeng, RT 03 RW 01, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

Nenek Siin merupakan seorang janda yang tinggal di rumah petak kecil beralaskan tanah dan dinding papan tanpa penerangan listrik.

Ia hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya, tidak ada pekerjaan tetap.

Hidup sehari-hari bergantung pada hasil kebun singkong, ubi, dan timun yang mereka jual. 

Namun niat hati ingin memiliki rumah di Batam, mendorongnya untuk punya hunian sederhana agar dapat hidup di kota. 

Tepat pada September 2021, putri Siin melihat informasi di Facebook tentang rumah dijual murah di Perumahan Citralaguna Tahap 2, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung.

Harga yang ditawarkan, Rp75 juta untuk sistem over kredit yang sudah di-top up.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved