Najib Razak Diperiksa KPK Malaysia Selama 5 Jam Terkait Skandal 1MDB

Baru dua minggu menjadi rakyat biasa setelah terguling dari kursi perdana menteri, Najib Razak mulai dikeler dalam kasus korupsi.

The Star
Mantan PM Malaysia Najib Razak keluar dari ruangan pemeriksaan Komisi Antikorupsi Malaysia, Selasa (22/5/2018). 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Baru dua minggu menjadi rakyat biasa setelah terguling dari kursi perdana menteri, Najib Razak mulai dikeler dalam kasus korupsi yang dikenal dengan skandal 1MDB

Mantan PM Malaysia mulai menjalani pemeriksaan pertama di Komisi antikorupsi Malaysia (MACC), Selasa (22/5/2018), terkait aliran dana 1MDB ke rekening pribadinya.

Najib memberikan keterangan selama lima jam sejak pagi dan baru keluar dari pemeriksaan sekitar pukul 15.15 sore waktu setempat.

Najib diperiksa berkaitan dugaan korupsi SRC International Sdn Bhd yang dulunya anak perusahaan lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB)  yang kontroversial.

Pemeriksaan yang dilakukan lembaga antirasuah ini berbeda dengan dugaan kasus korupsi yang saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian Malaysia.

Najib ketika ditemui media di lobi gedung MACC mengatakan bahwa dirinya akan diperiksa kembali pada Kamis (24/5/2018) lusa.

"Sebahagian besar keterangan saya sudah selesai dan saya akan sambung kembali memberi keterangan pada lusa (Kamis) ini," katanya kepada sekitar 100 wartawan yang menunggunya.

Najib mengatakan, keterangan hari ini lanjutan dari keterangan yang sudah diberikannya pada tahun 2015 lalu.

Najib tiba di kantor MACC sekitar pukul 9.45 waktu setempat, menaiki Toyota Vellfire.

Najib diiringi dua kenderaan lain, termasuk dua anggota polisi pengiring.

Di luar geduung MACC, sekitar 50 pendukiung Najib terlihat berkumpul untuk memberi dukungan.

Komisaris utama MACC, Mohd Shukri Abdull mengatakan, mantan perdana menteri itu tidak akan ditangkap, namun pernyataan apapun darinya akan dicatat dan bisa dijadikan bukti.

Shukri mengatakan, MACC akan mengambil pernyataan dua saksi penting yang berkaitan dengan SRC International dan 1MDB.

Najib sendiri secara konsisten membantah melakukan kesalahan terkait 1MDB sejak skandal itu meletus pada 2015.

Namun, ia mengganti seorang jaksa agung dan beberapa pejabat MACC yang diduga untuk menutup penyelidikan terhadapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved