Anwar Ibrahim Beberkan 'Keterlibatan' Australia di Skandal Dugaan Korupsi Pemerintahan Najib Razak

Politikus Malaysia Anwar Ibrahim, mengatakan Australia terlibat dalam dugaan korupsi mantan pemerintah Najib Razaak.

kolase
Anwar Ibrahim dan Najib Razak 

TRIBUNBATAM.id- Politikus Malaysia yang baru keluar dari tahanan, Anwar Ibrahim, mengatakan Australia terlibat dalam dugaan korupsi mantan pemerintah Najib Razak, Jumat (1/6/2018).

Bahkan dia meminta Canberra, ibukota Australia, untuk memulangkan seorang petinggi polisi Malaysia yang terlibat dalam skandal pembunuhan.

Mantan pemimpin oposisi tersebut mengecam kebijakan "tercemar" Canberra terhadap pemerintahan perdana menteri Najib Razak yang kalah dalam pemilu raya 9 Mei 2018 lalu.

Anwar mengatakan Australia selalu membuat pernyataan "sangat mendukung" tentang pemerintahan Najib.

Dia mengutip kasus seorang petinggi polisi Malaysia, Sirul Azhar Umar, yang sekarang ditahan Australia.

Sang polisi melarikan diri dari Malaysia setelah dijatuhi hukuman gantung atas pembunuhan model Mongolia terkait dengan skandal penyuapan pemerintah Najib.

Baca: Beredar Kabar Putri Anwar Ibrahim akan Disunting Raja Malaysia, Ini Jawaban Menohok Darinya

Baca: Putri Anwar Ibrahim Nurul Izzah Tolak Jabatan Menteri, Ini Daftar Lengkap Kabinet Mahathir Mohamad

Mantan seorang petinggi polisi Malaysia, Sirul Azhar Umar. Foto: ChannelNewsAsia

"Sudah waktunya Australia menerima kenyataan bahwa beberapa kebijakan luar negeri mereka jelas telah tercemar, telah dianggap oleh banyak orang Malaysia sebagai terlibat, atau toleran, terhadap kejahatan korupsi dan juga tindakan kriminal," kata polisi 70 tahun itu kepada radio ABC, sebagaimana dikutip TRIBUNBATAm.id dari ChannelNewsAsia, Sabtu (2/6/2018).

"Jadi saya pikir pihak berwenang Australia perlu melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa ini diperbaiki dan itu berarti (mantan polisi Sirul Azhar Umar) harus diizinkan untuk kembali. (Ia harus) diberi perlindungan keamanan, untuk mengatakan kebenaran dan membiarkan sidang baru yang jelas transparan dilanjutkan," tegas Anwar.

Sirul telah mengklaim dia diperintahkan oleh "orang-orang penting" pada tahun 2006 untuk membunuh model Altantuya Shaariibuu.

Korban adalah seorang perempuan yang menjadi rekan Najib yang dituduh mengatur suap untuk pembelian kapal selam Perancis.

Altantuya Shaariibuu (kanan) dan Mongolian Abdul Razak Baginda, rekan dekat mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, diledakkan dengan bahan peledak plastik dekat Kuala Lumpur pada 2006. (Foto: AFP)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, pihaknya menantikan hubungan yang dekat dan produktif dengan pemerintah baru.

"Hubungan kami yang positif dan luas dengan pemerintahan sebelumnya memungkinkan kami untuk berkolaborasi antara Australia dan kepentingan nasional Malaysia," kata Julie.

"Kami tidak berusaha untuk menggangu kedaulatan negara-negara lain, seperti yang kami harapkan negara lain untuk tidak ikut campur dalam urusan politik kami."

Sementara itu, Departemen Dalam Negeri Australia, mengatakan kepada AFP kemarin, bahwa pihaknya tidak akan mengomentari kasus-kasus individual. (ChannelNewsAsia)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved