Terkait Skandal 1MDB, Singapura Sudah Masukkan Jho Low dalam Red Notice Interpol Sejak 2016
Jho Low sendiri hingga kini belum diketahui keberadaannya, terakhir terlacak berada di Phuket, Thailand, saat Pemilu Malaysia
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC/SPRM) mengeluarkan perintah penangkapan Low Taek Jho alias Jho Low, terkait skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), Kamis (7/6/2018).
Jho Low sendiri hingga kini belum diketahui keberadaannya, terakhir terlacak berada di Phuket, Thailand, saat Pemilu Malaysia, pertengahan Mei lalu.
Selain Jho Low, direktur SRC International, anak perusahaan 1MDB Nik Faisal Ariff Kamil Nik Othman Arif Kamil.juga masuk dalam daftar pencarian.
Tetapi sebenarnya, pencarian terhadap Jho Low sudah pernah dikeluarkan tahun 2016 lalu.
Singapura telah meminta bantuan Interpol untuk memasukkan Jho Low dalam daftar pencarian ketika kasus pencucian uang 1MDB mulai memanas.
Baca: Skandal 1MDB, KPK Malaysia Keluarkan Perintah Penangkapan Terhadap 4 Orang, Termasuk Jho Low
Baca: Demi Ekstradisi Pembunuh Kekasih Najib Razak dari Australia, Malaysia akan Cabut Hukuman Matinya
Baca: Istri Najib Razak, Rosmah Mansor Diperiksa 3 Jam oleh KPK Malaysia Terkait Skandal 1MDB
Pernyataan bersama Kejaksaan Agung Singapura (AGC), Departemen Urusan Komersial (CAD) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan bahwa Interpol telah memasukkan pengusaha yang kerap berfoya-foya dengan sejumlah selebritis dunia itu dalam daftar merah interpol pada Oktober 2016.
Selain Jho Low, rekan bisnisnya Tan Kim. Loong juga dalam investigasi terkait aliran dana 1MDB, pada Maret 2015.
"Semua anggota Interpol, termasuk Malaysia, menyadari pemberitahuan red notice ketika diterbitkan," kata sebuah pernyataan, Jumat, seperti dilansir The Star.
Singapura juga mengatakan bahwa mantan Jaksa Agung Malaysia, Tan Sri Abdul Gani Patail sudah datang ke Singapura untuk bertemu dengan petugas dari AGC, CAD dan MAS.
Singapura mengatakan tidak mentoleransi penggunaan sistem keuangannya sebagai tempat perlindungan atau saluran untuk dana ilegal.
Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad mengatakan, pemerintah akan berusaha mencari dan menahan Jho Low.
"(Kita) coba untuk menahan Jho Low, tetapi dia tidak ada di dalam negeri. Kita juga tidak ada hak ekstradisi dengan negara di mana dia berada," katanya kepada media, seperti dilansir Berita Harian.
Ketika ditanya wartawan, apakah Mahathir mengetahuu di negara mana Jho Low berada, pria yang akrab disapa Dr M ini mengatakan bahwa Jho Low berada di banyak negara.
Berbagai informasi terkait keberadaan Jho Low memang masih simpang-siur. Ada yang menyebutkan barada di Thailand, Hong Kong dan Australia.
Bloomberg, Kamis lalu mengatakan bahwa Jho Low menyatakan siap membantu penyelidikan 1MDB dan akan mengirim pengacaranya untuk mendatangi MACC.
"Hal itu disampaikan oleh wakil Jho Low dalam e-mail," kata Bloomberg.