OTT KPK
Terjerat OTT KPK, Kalapas Sukamiskin Wahid Husen Malah Santai dan Cengegesan Saat Diperiksa
Yang bikin kesal, Kalapas baru menjabat Maret 2018 sudah dua mobil dia dapat. Kita juga tidak mau curiga, tapi akan kita kembangkan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen sebagai satu di antara empat tersangka yang terjerat OTT KPK, Jumat (20/7/2018).
Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, mengatakan, saat OTT KPK, Wahid terhitung baru menjabat sebagai Kalapas Sukamiskin, yakni empat bulan.
Tiga tersangka lainnya dalam OTT KPK adalah napi korupsi yang juga suami artis Inneke Koesherwati Fahmi Dharmawansyah.
Kemudian pembantunya yang juga seorang napi, Andi Rahmat, serta seorang PNS di Lapas Sukamiskin, Hendri Saputra. Keduanya menjadi perantara suap.
Baca: Terjerat OTT KPK, Kepala Lapas Sukamiskin dan Suami Inneke Koesherawati Jadi Tersangka
Baca: OTT KPK. Demi Fasilitas Bintang 5, Kalapas Sukamiskin Disangu Uang dan Dua Mobil oleh Koruptor
Baca: OTT KPK - Enaknya Kalapas Sukamiskin. Baru 4 Bulan Menjabat, Dapat 2 Mobil dan Uang Ratusan Juta
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengungkapkan, selama menjalani proses interogasi oleh penyidik KPK, Wahid seperti merasa tidak bersalah. Bahkan, terlihat ketawa cengengesan.
"Terlihat biasa saja. Malah beberapa kali ditanya ketawa," ucap Saut.
"Yang mungkin menarik, menjalani wawancara santai, kok kayak santai, kayak innocent," katanya.
Wahid diduga menerima suap berupa uang dan dua mobil dalam jabatannya sebagai Kalapas Sukamiskin sejak Maret 2018.
Diduga berkaitan dengan pemberian fasilitas, izin luar biasa, yang seharusnya tidak diberikan kepada diberikan kepada napi tertentu.
Fahmi Darmawansyah sendiri diduga memberikan suap kepada Wahid untuk mendapatkan fasilitas khusus di dalam sel atau kamar tahanannya.
Namun Saut tidak menjelaskan fasilitas khusus yang dimaksud.
Fahmi juga diberikan kekhususan untuk dapat mudah keluar-masuk Lapas Sukamiskin.
"Yang bikin kesal, Kalapas baru menjabat Maret 2018 sudah dua mobil dia dapat. Kita juga tidak mau curiga, tapi akan kita kembangkan," ujar Laode di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/7/2018).
Pengembangan tersebut untuk menyelidiki kemungkinan Wahid mendapat suap dari napi korupsi yang lain.