Berita Tanjungpinang
Sisa Baja Proyek Dompak Hilang. Begini Penelusuran ke Tempat Pengumpul Besi Tua di Bintan
Hilangnya 106 lembar plat baja sisa proyek jembatan I Dompak, Tanjungpinang sempat ditelusuri TribunBatam.id ke tempat barang bekas
TRIBUNBINTAN.COM, BINTAN - Hilangnya 106 lembar plat baja senilai Rp 4,4 miliar, sisa proyek jembatan I Dompak, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membuat TribunBatam.id mencoba menelusurinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, plat baja tersebut dijual ke sebuah pengumpul besi tua di KM 18, Kijang, Kabupaten Bintan.
Namun saat TribunBatam.id mendatangi sebuah pengumpul besi tua yang disebut-sebut sebagai tempat dijualnya plat baja tersebut, seorang pria yang diduga pemilik, membantahnya.
"Tidak ada penjualan plat baja asal Dompak di sini,"kata pemilik rumah pengumpulan barang bekas yang di Km 18 Kijang, Rabu (15/8/2018).
Baca: Sisa Baja Proyek Dompak Hilang. Kajati Kepri: Siapa Punya Data, Berikan ke Kami!
Baca: Baja Sisa Proyek Dompak Hilang. Taba Ancam Ajukan Hak Angket Terhadap Pemprov Kepri
Baca: Baja Sisa Proyek Dompak Hilang. Gubernur Kepri Nurdin Basirun: Cari dan Tangkap Pelakunya!
Ia menolak menyebutkan nama.
Ia pun langsung menutup rapat pagar rumahnnya.
Sebenarnya pagar rumah itu tidak begitu tinggi.
Barang-barang bekas seperti besi dan sejenisnya masih bisa terlihat dari luar.
Terkait plat baja sisa proyek jembatan dompak berada di dalam pengumpul besi tua tersebut, orang dalam rumah menampik.
"Tak ada," katanya.
Sepengetahuan warga di KM 18 Kijang, cuma di rumah tersebut usaha pengumpulan barang-barang bekas seperti besi, baja dan sejenisnya.
Usaha serupa juga terdapat di Jalan Nusantara KM 20 Kijang.
Tempatnya lebih luas hampir tiga kali luas dari yang di KM 18 Kijang.
Hampir sama dengan di KM 18 Kijang, pihak pengumpul besi tua di KM 20, juga mengatakan tak ada plat baja sisa proyek Dinas PUPR Pemprov Kepri tersebut.
"Tidak pernah dengar informasi begituan. Kami di sini hanya berurusan sama barang-barang besi perusahaan di Kijang, kayak BO (Bintan Offshore), kalau dari Pinang tidak pernah dengar sama sekali,"kata seorang pria yang mengaku pemilik lagi di luar daerah.