TANJUNGPINANG TERKINI

Dihargai Ratusan Juta Rupiah, Begini Proses Penjualan Plat Baja Sisa Proyek Jembatan I Dompak

Teka-teki hilangnya plat baja sisa proyek jembatan I Dompak senilai Rp 4,4 miliar akhirnya menemui titik terang

Penulis: Thom Limahekin |
TRIBUNBATAM/GANJAR WITRIANA
Grafis Terkait Plat Baja Jembatan Dompak 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Syaiful, anggota tim Andi Cori juga menceritakan secara gamblang kronologi plat baja itu sampai dijual oleh timnya.

Syaiful mengatakan semuanya berawal dari keinginan mereka selaku pemuda Kota Tanjungpinang untuk membangun resort, penginapan, pusat kuliner, pusat oleh-oleh dan arena bermain di sekitar Jembatan I Dompak.

"Karena kami melihat lokasi yang cukup bagus dengan pemandangan yang indah namun dibiarkan begitu saja. Kami berniat baik untuk membangun negeri ini, menambah destinasi wisata di kota Tanjungpinang," ujar Syaiful.

Baca: Syaiful Akui Jual Plat Baja Sisa Proyek Dompak Tanjungpinang: Uangnya Ada di Bagian Keuangan!

Baca: Baja Sisa Proyek Hilang, Andi Cori : Saya Hanya Memindahkan

Baca: Baja Sisa Proyek Dompak Senilai Rp 4,4 Miliar Mendadak Hilang

Bersama Cori dan kawan-kawan lainnya, mereka lalu menyampaikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.

Mereka pun diajak oleh Gubernur turun ke lokasi akan dibangunnya resort tersebut di sekitar Jembatan Dompak.

Gubernur sangat setuju dan senang ada anak daerah yang berpikiran positif untuk membangun negeri.

Meski mendukung, Gubernur Kepri mengatakan Pemprov Kepri tidak memiliki anggaran untuk mewujudkan cita-cita Andi Cori Cs membangun resort, penginapan dan pusat perbelanjaan di sekitar Jembatan I Dompak itu.

Gubernur beralasan APBD Kepri mengalami defisit anggaran.

Sebagai solusinya, Gubernur mempersilakan mereka untuk membersihkan lokasi dan mencari investor untuk membangunnya.

"Hingga Pak Gubernur bilang ini besi-besi sudah berkarat dan bisa hilang satu-satu, dari pada terbuang jual saja untuk membersihkan lokasi ini. Pak Gubernur bicara ini di hadapan kami yang berjumlah 7 orang," kata Syaiful.

Mendengar Gubernur bicara seperti itu, mereka pun menafsirkan Gubernur sudah memberikan izin untuk menjual demi mengosongkan lahan.

"Nama baik itu cukup mahal nilainya dan yang terpenting kami punya niat baik untuk membangun Kota Tanjungpinang. Kita ketahui kota Tanjungpinang masih kurang daya tarik di bidang wisata bagi wisatawan yang berkunjung," ujar Syaiful.

Setelah mendengar arahan Gubernur itu, mereka langsung mengambil tindakan dengan menyiapkan gambar perencanaan hingga membersihkan lokasi.

Sebelum membersihkan lokasi, mereka mengundang perwakilan dari Inspektorat Daerah, BPKAD dan Dinas PUPR Kepri ke lokasi.

Semuanya berjumlah tujuh orang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved