Diiringi Musik, Jurnalis Jamal Khashoggi Diduga Dibunuh dan Dimutilasi Oleh 15 Orang

Melalui rekaman suara itu, diduga Khashoggi dibunuh sesaat setelah ia masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Al Jazeera
Jamal Khashoggi, diduga dibunuh dengan cara dimutilasi oleh 15 orang 

TRIBUNBATAM.id, ANKARA - Jurnalis yang senantiasa mengkritik pemerintah Arab Saudi, Jamal Khashoggi, diduga dibunuh dengan cara dimutilasi oleh 15 orang.

Dilaporkan para pelaku mutilasi yang memotong-motong tubuh Jamal Khashoggi harus mendengarkan musik.

Hal ini merujuk pada sebuah rekaman audio atau suara yang diperoleh dari pejabat anonim Turki untuk membuktikan Khashoggi telah dibunuh oleh tim yang berjumlah 15 orang itu.

Melalui rekaman suara itu, diduga Khashoggi dibunuh sesaat setelah ia masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Demikian sumber dari pejabat Turki mengatakan kepada The Wall Street Jurnal dalam laporan yang diterbitkan Selasa (16/10/2018).

Khashoggi tidak diinterogasi, kata sumber.

Baca: BERITA PERSIB - 4 Poin Keberatan Persib Atas 13 Sanksi Komdis PSSI. Soroti Tim Pencari Fakta

Baca: INFO CPNS 2018 - Ingat! Hingga 21 Oktober Silahkan Cek Hasil Seleksi Administrasi di sscn.bkn.go.id

Baca: Live Streaming & Lawan 10 Wakil Indonesia di Denmark Open 2018 Hari Ini. Ada Jonatan Christie

Sebaliknya ia dipukuli dan dibunuh di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi.

Khashoggi sempat berteriak kencang sekali. Bahkan teriakannya itu bisa didengar seorang staf konsulat.

Kemudian, terdengar suara seorang pria yang diidentifikasi oleh pejabat Turki sebagai Dr Salah al-Tubaigy, seorang dokter forensik dan 'ahli otopsi'.

"Ia direkomendasikan para pelaku lain untuk mendengarkan beberapa musik ketika memotong-potong tubuh dari kontributor The Washington Post," kata sumber itu.

Tidak jelas siapa orang yang menyuruh mereka untuk mendengarkan musik saat peristiwa pembunuhan terjadi.

Penyidik Turki telah melakukan pencarian atau investigasi sembilan jam di Konsula, Selasa (16/10/2018).

Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan para penyelidik menemukan beberapa bagian di Konsulat Arab Saudi terlihat baru dicat ulang.

Konsulat Arab Saudi di Istanbul merupakan tempat terakhir jurnalis Jamal Khashoggi sebelum menghilang.

"Beberapa bahan atau bagian di Konsulat Arab Saudi di Istanbul yang mana jurnalis Jamal Khashoggi menghilang dua minggu yang lalu telah dicat," ujar Erdogan dilansir dari Reuters, Rabu (16/10/2018).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved