BATAM TERKINI
Elpiji Telat Masuk ke Pangkalan, Gas Melon Dijual Rp 25 Ribu. Dewan Akan Panggil Disperindag
Kelangkaan gas di Botania muncul berbagai spekulasi dari masyarakat. Ada yang mengatakan gas sengaja dimainkan oleh oknum agen.

TRIBUNBATAM.id, BATAM-Kepala Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Disperindag Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Andre mengakui kelangkaan Gas LPG 3 kilogram (KG) di wilayah Batam.
Hal ini dikarenakan adanya keterlambatan atau jeda pengiriman dari agen ke pangkalan. Sehingga menyebabkan sempat terputusnya beberapa hari pasokan.
"Minggu terakhir bulan Oktober 2018, memang ada isu kelangkaan LPG PSO. Kami langsung cek lapangan namun, Pertamina akhirnya menambah LO ke beberapa agen LPG," ujar Andre kepada Tribun, Rabu (7/11/2018).
Kelangkaan tersebut ada dibeberapa titik diantaranya Nongsa, Batam Kota dan Bengkong. Diakuinya awal November ini pasokan sudah kembali normal seperti biasanya.
"Kami juga sudah kroscek langsung ke agen dan pertamina bahwa stok masih aman. Saya ada info dari beberapa pangkalan di kecamatan tersebut," tuturnya.
Andre berharap semoga tidak ada kendala dalam rantai pasokan atau pengantaran. Diantaranya SPBU ke Agen kemudian pangkalan, terakhir didistribusikan ke masyarakat.
Sebelumnya sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Botanis Batam, mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kg atau melon.
Satu di antaranya Warni (35). Sejak Selasa (11/6) pagi, suaminya sudah tujuh keliling Botania cari gas melon, namun tidak ketemu.
"Tidak ada yang jual. Kok bisa begitu yah, kami sangat kewalahan atas kelangkaan gas ini,'' katanya.
Di rumah Warni, hanya gas melon itu lah satu-satunya. Tidak ada tabung gas yang lebih berat.
"Terpaksa kami pakai kompor minyak. Itu pun, minyak tanahnya suami beli di Jodoh. Susah juga dapat di Botania,"katanya.
Selain Warni, Damayanti Warga perumahan Komplek Taman Raya Tahap III juga mengeluhkan hal yang sama.
Ia mengatakan, sebenarnya kelangkaan gas itu tidak saja hanya Senin kemaren. "Sudah tiga minggu yang lalu gas melon gak dijual di agen biasa,'' ujarnya.
Kelangkaan gas di Botania muncul berbagai spekulasi dari masyarakat. Ada yang mengatakan gas sengaja dimainkan oleh oknum agen. Dan ada juga yang bilang, kelangkaan gas melon yang diperuntukan bagi keluarga miskin itu akan ditarik pemerintah diganti dengan gas bright 5,5 kg.
Baca: Tabung Gas Elpiji Menghilang dari Peredaran, Ini Penjelasan Disperindag Kepri
Baca: Elpiji 3 Kg di Botania Langka, Ada Warga Terpaksa Masak Pakai Minyak Tanah
Baca: Depo Pertamina Tanjunguban Alokasikan Penambahan Gas ke Agen Elpiji
Baca: Isdianto Lakukan Pendekatan Agar Gas Elpiji Ditunda Kenaikannya
Bahkan harga elpiji di Legenda Malaka sebesar Rp 25 ribu per tabung.Terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram ini DPRD Kota Batam dalam waktu dekat akan memanggil pihak-pihak terkait.
Ketua Komisi II DPRD Batam Edward Brando mengaku belum mengetahui kenaikan dan kelangkaan gas tiga kilogram tersebut. Namun demikian ia berjanji akan segera mencari tahu sekaligus membicarakan kelangkaan dengan dinas terkait.