Keluarga Tolak Damai, Ingin Usut Tuntas dan Ungkap Motif Dokter Suntik Bidan Destriana Berkali-kali

Dokter Yusrizal ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan oleh kepolisian karena menyuntik bidan hingga puluhan kali. Keluarga bidan menolak damai

Tribun Batam/Wahib Wafa
Dokter Yusrizal Saputra saat menjalani proses rekontruksi, Rabu (7/11/2018). 

Kasus dokter yang suntik bidan hingga 56 kali sepertinya masih panjang, karena keluarga bidan ingin kasus ini tetap dilanjutkian melalui proses hukum.

TRIBUNBATAM.Id.TANJUNGPINANG - Keluarga bidan Destriana Dewanti bersikeras agar kasus dokter Yusrizal Saputra yang suntik bidan itu lebih dari 50 kali, tetap dilanjutkan proses hukumnya hingga tuntas.

Pihak keluarga korban menolak jika ada upaya damai yang hingga saat ini masih diupayakan oleh keluarga Yusrizal Saputera yang sudah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.

Dokter Yusrizal ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan oleh kepolisian karena tindakannya menyuntik bidan hingga puluhan kali, 22 September lalu.

Dokter Yusrizal dan bidan Destriana sama-sama bekerja di RSUP Kepri Tanjungpinang, namun dokter Yusrizal menyuntik bidan cantik tersebut di rumahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, orangtua dokter Yusrizal Saputra berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan keluarga bidan Destriana.

Baca: Dokter di Kepri Suntik Seorang Bidan Sampai 50 Kali. Kini Bertatus Tersangka Penganiayaan

Baca: Dokter Yusrizal Memasangkan Abbocath ke Bidan Winda. Ini Ternyata Kegunaan Abbocath

Baca: Kasus Dokter Suntik Bidan Cantik Hingga Pingsan. Keluarga Yusrizal Berharap Ada Jalan Damai

Baca: Dokter Suntik Bidan Cantik 56 Kali Hingga Pingsan 3 Jam, Ini 7 Fakta Hasil Rekonstruksi

Namun, pihak keluarga bidan tetap keukeuh agar kasus ini dilanjutkan secara hukum karena mereka ingin tahu motif dokter menyuntik bidan tersebut hingga puluhan kali.

"Dari pihak korban, sampai sekarang menginginkan perkara ini sesuai prosedur hukum tetap dilanjutkan. Dari pihak kita tak ada rencana damai," kata pengacara korban bidan Destriana Dewanti, Iwan Kusuma dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id lewat sambungan telepon, Selasa (13/11/2018).

Keluagra korban masih penasaran, apa sebenarnya motif dokter Yusrizal hingga menyuntik bidan Destriana berkali-kali sehingga bidan itu tak sadarkan diri.

"Ya, itu makanya, agar motif ini bisa ketahuan. Karena korban juga tak tahu apa motif hingga melakukan seperti itu. Biarlah penyidik menyelesaikan sesuai prosedur. Biar nanti tahu apa motifnya karena proses penyidikan juga masih dilakukan," ungkapnya.

Awalnya penyidik Polres Tanjungpinang menggunakan pasal 84 tentang tenaga medis dalam perkara ini.

Namun belakangan, Polres Tanjungpinang menerapkan pasal 351 tentang penganiayaan.

"Saya terima surat kuasa dari keluarga saat mau rekontruksi dilakukan. Dari penyidik kita dapat bahwa pasal yang diterapkan pasal 351. Tapi ini masih pengembangan, ya," kata Iwan.

Hingga saat ini polisi belu8m menahan dokter Yusrizal sebagai tersangka.

Menurut Iwan, pihaknya tidak mempersoalkan hal itu karena hal itub kewenangan penyidik.

"Bagi kami, yang penting proses hukum berjalan baik," katanya.

Iwan juga mengatakan, terkait kemungkinan pelanggaran kode etik kedokteran, semuanya merupakan wewenang penuh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Kita percayakan IDI bekerja untuk menyelidiki hal itu," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved