BATAM TERKINI
Ngaku Aparat BNN, 3 Pria Ini Tak Cuma Peras Uang Korban Tapi Juga Rampas Sabu dan Dipakai Pesta
Para pelaku curas yang mengaku anggota BNN tergolong sadis. Pasalnya mereka tidak segan untuk mengikat dan membentak korban saat berada di dalam mobil
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Para pelaku curas yang mengaku anggota BNN tergolong sadis. Pasalnya mereka tidak segan untuk mengikat dan membentak korban saat berada di dalam mobil.
Ketika korban sudah diikat, korban kemudian dipaksa untuk menyerahkan sejumlah uang.
Jika uang tidak ada, mereka akan mengancam mempenjarakan korban tesebut dengan alasan barang bukti sabu sudah ada di tangannya.
"Mereka meminta sejumlah uang. Seperti yang terjadi kemarin. Dia minta Rp 5 juta. Tetapi para pelaku mengaku hanya mendapatkan uang Rp 1,6 juta sebab hanya segitu korban mampu membayarnya," terang Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki.
Baca: TERUNGKAP! Ngaku Aparat BNN, 3 Pria Ini Ikat dan Peras Korbannya Lalu Dibuang di Pinggir Jalan
Baca: Jadi Korban Aparat BNN Gadungan, 2 Wanita di Batam Diperdayai dan Diajak Nyabu Bareng di Hotel
Baca: Dituduh Bawa Narkoba, Musalmina Diborgol dan Dimasukkan Mobil Perampok yang Ngaku Petugas BNN
Baca: Diduga Dipicu Soal Hutang, Serka KC Tembak 3 Pria di Kepala Lalu Bunuh Diri. Begini Kronologinya
Dari pengakuan tersangka kepada penyidik, ia juga kerap mendapatkan barang bukti sabu dari korban-korbannya. Kemudian sabu tersebut mereka konsumsi bersama-sama.
Selama melakukan aksi kejahatan, sudah cukup banyak korban yang terperdaya dengan ketiga pelaku.
Bahkan mereka sempat menyandera dua orang korban perempuan yang ikut dengannya.
Seperti yang dikatakan oleh Dn, seorang perempuan yang mereka sandera.
Dari pengakuan korban, ia selama seminggu tinggal di hotel bersama ketiga pelaku.
Bahkan mereka sempat pesta sabu hasil tangkapan dari razia mereka sebagai anggota BNN Bodong.
Ditanyakan terkait senjata airsoft guns menurut tersangka, mereka mendapatkannya ketika bekerja sebagai nelayan kapal.
Ia membeli senjata tersebut seharga Rp 2 juta dari nelayan Thailand.
"Saya dapat waktu saya kerja kapal. Saya beli seharga Rp 2 juta sama orang Thailand. Cuma untuk pegang-pegang saja," sebutnya.
Namun kenyataanya, dengan ada senjata tersebut, pelaku leluasa untuk melakukan aksinya. Bahkan mereka bisa berpura-pura sebagai anggota BNN. (koe)