Penemuan Puluhan Puluhan Jenazah Diduga Korban Tsunami di Aceh, Beberapa Dikenali dari KTP di Saku
Warga Dusun Lamseunong, Gampong Kajhu, Kabupaten Aceh Besar geger dengan ditemukannya puluhan kantong hitam berisikan tulang belulang manusia
TRIBUNBATAM.id, BANDA ACEH - Hingga Rabu (19/12/2018) malam, warga dan pekerja bangunan di Dusun Lamseunong, Kajhu Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, menemukan 45 kantong jenazah korban tsunami di lokasi pembangunan perumahan bersubsidi di gampong tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek mengatakan, 45 jenazah tersebut terdiri dari 25 laki-laki dan 20 perempuan.
Empat di antaranya bisa diidentifikasi dari penemuan SIM dan KTP merah putih yang melekat pada jenazah.
Baca: Pernah Ramal Munculnya Hitler dan Serangan 9/11, Begini Ramalannya untuk Tahun 2019
Baca: BERITA PERSIB - Alasan Persib Bandung Belum Putuskan Nasib Pemain Kecuali Ardi, Igbonefo & Febri
Baca: Buat Ngevlog, Kamera Mirrorless Ini Cuma Rp 800 Ribuan
Baca: Begini Penegasan Kalapas Umum Klas IIA Tanjungpinang Soal Keamanan Lapas
Keempat Jenazah yang teridentifikasi masing-masing bernmaa Mariam Husin (perempuan) beralamat di Ule Jurong Baroh Simpang Tiga, Sigli berdasarkan KTP Merah Putih dan Sri Yunida SH (perempuan) tinggal di Sei Karang berdasarkan SIM.
Faizal Reza (laki-laki) beralamat di Idi, Aceh Timur berdasarkan KTP dan Burhanuddin (laki-laki) beralamat di Lambada Lhok, Kecamatan Baitusalam.
“Jenazah atas nama Sri Yuniza akan diambil keluarganya,” kata Ahmad Dadek, Rabu (19/12/2018).
Semua jenazah langsung dimakamkan di tanah kuburan milik Gampong Kajhu.
Tulang belulang
Warga Dusun Lamseunong, Gampong Kajhu, Kabupaten Aceh Besar geger dengan ditemukannya puluhan kantong hitam berisikan tulang belulang manusia, Rabu (19/12/2018) pagi.
Kantong berisi jasad ini ditemukan tepat di halaman sebuah bangunan rumah bersubsidi yang sedang dibangun oleh sebuah perusahaan pengembang perumahan.
Ketua Pemuda Gampong Kajhu, Samuel (37) mengaku sudah menerima laporan adanya kecurigaan temuan mayat dari sejumlah pekerja sejak Selasa sore.
“Namun belum kita gali lebih dalam, selain waktu sudah malam, kami pun harus berembuk dulu dengan perangkat desa terutama Pak Keuchik (kepala desa) dan para imam desa, untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” jelas Samuel.
Awalnya, sebut Samuel, para pekerja akan menggali lubang untuk area septic tank rumah yang dibangun, namun tak sengaja mereka menemukan tumpukan kantong plastik hitam, dan setelah diperiksa berisikan tulang-belulang manusia, bahkan ada yang masih bersisa juga pakaian yang digunakan.
Akhirnya, tambah Samuel, Rabu pagi, para pekerja melanjutkan pengerukan dan ternyata hanya dengan kedalaman kurang dari satu meter, mereka menemukan banyak kantong berisikan tulang belulang jasad manusia, yang diyakini sebagai korban bencana gempa dan tsunami.
“Kami menduga lokasi tempat dibangunnya perumahan bersubsidi ini sebelumnya bisa jadi kuburan massal, namun tidak pernah diketahui oleh warga sekitar, karena memang tidak ada tanda apa pun, selain lahan kosong yang bersemak, dan kemudian dijadikan lokasi pembangunan rumah bersubsidi,” ujar Samuel.