Turun Dibanding Tahun Lalu, Inflasi di Kepri 2018 Capai 3,47 Persen Melebihi Inflasi Nasional
BPS Kepri mencatat inflasi gabungan dua kota di wilayah Kepri Batam dan Tanjungpinang 2018 mencapai 3,47 persen, atau melebihi nasional 3,13 persen
Penulis: Endra Kaputra |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat inflasi gabungan dua kota di wilayah Kepri (Batam dan Tanjungpinang) tahun 2018 mencapai 3,47 persen, atau melebihi nasional sebesar 3,13 persen.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Kepri, Zulkifli.
Ia menjelaskan, walaupun dari data BPS terlihat tinggi dari nasional, namun inflasi di Kepri tahun 2018 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dari 4,02 persen di 2017 menjadi 3,47 persen di 2018.
"Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang tahun 2018, masing-masing menunjukkan inflasi sebesar 3,65 persen dan 2,36 persen," ucapnya dalam rilis yang diterima Tribunbatam.id, Kamis (3/1/2018).
Baca: Waspada Siklon Tropis (Badai Tornado) Pabuk di Laut China Selatan, Ini Dampaknya Bagi Wilayah Kepri
Baca: Kunjungan Wisman ke Batam Akhir 2018 Meningkat, Masih Didominasi Warga Singapura
Baca: GEMPA HARI INI - Gempa Magnitudo 4.1 Terjadi di Bantul Yogyakarta. Ini Penjelasan BMKG Yogyakarta
Baca: INGAT! Paspor Sudah Jadi Tapi Tak Diambil Hingga 2 Bulan Bakal Digunting. Ini Sebabnya!
Baca: Sediakan Life Jacket Tapi Tak Dipakai, Begini Pengakuan Penumpang dan Penambang Pancung di Batam
Baca: Capaian 2018 Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Jumlah WNA Ditolak Menurun, yang Dideportasi Meningkat
Disampaikannya, pada Desember 2018, IHK Kepri gabungan (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) menunjukkan inflasi sebesar 1,15 persen.
Inflasi terjadi karena kenaikan IHK dari 134,95 di bulan November menjadi 136,50 selama Desember.
"Tercatat Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,20 persen dan
0,85 persen. Dilihat dari kelompoknya, inflasi yang terjadi di bulan Desember ini disebabkan oleh naiknya indeks lima kelompok," sebutnya.
Dari lima kelompok tersebut, diantarnya kelompok bahan makanan naik sebesar 0,76 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,03 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,19 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 4,59 persen.
"Namun, sebaliknya, kelompok kesehatan justru mengalami penurunan indeks sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks," jelasnya.
Untuk inflansi bila dilihat yang terjadi di Kepri didorong oleh kenaikan sejumlah komoditas, di antaranya, tarif angkutan udara naik sebesar 0,59 persen, tarif listrik naik 0,30 persen, harga beras naik 0,26 persen, dan tarif rokok naik 0,22 persen.
"Transportasi udara untuk tahun ini memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bukan hanya di Kepri saja sih, juga hampir di wilayah tujuan wisata lainnya di Indonesia," sebutnya.
Dari inflasi 23 kota IHK di Sumatera. Untuk Batam dan Tanjungpinang masing masing menduduki peringkat ke-2 dan ke-6.
"Kalau secara nasional, Batam dan Tanjungpinang ini menduduki peringkat ke-10 dan ke-21 dari 80 kota yang mengalami inflasi se-Indonesia," ujarnya. (dra)