BATAM TERKINI
Dinkes Batam & ACT Kepri Kunjungi Nurdin, Penderita Tumor Otak di Sagulung Batam. Begini Kondisinya
Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepri dan Dinas Kesehatan Kota Batam, mengunjungi kediaman Nurdin yang menderita penyakit tumor otak, Jumat
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id,BATAM - Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepri dan Dinas Kesehatan Kota Batam, mengunjungi kediaman Nurdin yang menderita penyakit tumor otak dengan benjolan yang cukup besar di kepala di Kavling Kamboja Blok Q No.63, Sagulung, Batam, Rabu (09/01).
Kedatangan tim ACT untuk melihat kondisi Nurdin yang mengalami tumor otak di kepala dan memberikan bantuan kepada Nurdin.
Tumor otak dengan benjolan yang cukup besar di kepala, telah membuatnya tidak bisa lagi menikmati periode kehidupan sebagaimana mestinya di umurnya sekarang telah 63 tahun.
Baca: Sering Sakit Kepala Bukan Berarti Kena Tumor Otak. Kenali Tujuh Gejala Berikut Ini
Baca: FAKTA BARU, Pesawat Jet Pribadi yang Antar Ustaz Arifin Ilham ke Malaysia, Milik Elang Indonesia
Baca: Anak-anak Itu Tertimbun Tanah Tebing yang Runtuh Saat Mereka Bermain Lumpur, Satu Anak Meninggal
Kondisi ekonomi juga tidak berpihak kepadanya. Nurdin pun harus menanggung beban penyakit yang sangat berbahaya di usia senjanya.
Semua derita ini terjadi, diawali dari kecelakaan motor yang dialaminya.
Entah bagaimana bisa terjadi, rasa sakit yang bermula di tangan malah kemudian menjalar menuju kepala beliau, dan menjadi benjolan berisi tumor.
"Saya sudah pernah tiga kali menjalani operasi, terakhir dilakukan pada tahun 2015 kemarin, namun tetap tidak memberikan penyembuhan yang signifikan,"ungkap Nurdin Kepada tim ACT Kepri disaat berkunjung, Jumat (11/01/2019).
Tidak hanya menderita penyakit tumor di kepala , Nurdin juga mengalami stroke yang hingga menyebabkan tangan kananya sudah tidak bisa di gerakkan.
"Tangan kanan beliau juga sudah tidak bisa digerakan lagi akibat Stroke yang di deritanya,"ujar Intan, Staff Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepri.
Kepada tim perwakilan ACT, Intan dan Awi dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), pihak keluarga memberitahu bahwa telah berikhtiar menjalani pengobatan dengan menggunakan BPJS.
Namun beberapa bulan lalu tempat berobat yang biasa di kunjungi di Nurdin mengaku sudah tidak lagi bisa menanganinya penyakit yang dideritanya.
Derita hidup semakin terasa, kondisi sang Istri, Faridah Ismail juga tidak lagi sehat, dikarenakan beliau juga menderita penyakit diabetes.
"Hal itu membuat dirinya tidak bisa lebih banyak menggali informasi untuk kelanjutan pengobatan.Hingga kemudian informasi ini diketahui oleh pihak ACT dan MRI, saat kondisi Nurdin yang mendadak viral di media sosial,"ungkap Intan.
Pihak keluarga juga mengaku kaget dengan viralnya Nurdin di media sosial dan kedatangan tim ACT dan MRI.
"Karena sampai tidak berpikir di benak keluarga Nurdin, akan tetapi pihak keluarga mengetahui terkadang Nurdin memang pergi sendiri ke sekitaran Pasar tanpa sepengetahuan mereka,"ungkap Intan