Karimun Terkini
Tiga Guru Honor Ikut Melamar Jadi Relawan Demokrasi Pemilu 2019. Ini Proses Tes yang Harus Dilalui
Seleksi seleksi calon Relawan Demokrasi dilakukan dalam bentuk wawancara
TRIBUNBATAM. id, KARIMUN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun mulai melakukan seleksi calon Relawan Demokrasi Pemilu 2019, Kamis (17/1/2019).
Seleksi seleksi calon Relawan Demokrasi dilakukan dalam bentuk wawancara. Untuk 4 kecamatan, tes wawancara dilangsungkan di kampus Universitas Karimun, jalan Canggai Puteri, Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing.
Berdasarkan data KPU, jumlah pelamar calon Relawan Demokrasi Pemilu 2019 terlihat membludak. Total ada sekitar 63 pelamar yang mendaftar.
Sementara KPU hanya butuh sekitar 55 orang untuk penugasan se Kabupaten Karimun.
"Saking banyaknya, ada sebagian pelamar di Kundur terpaksa dilempar ke sini oleh kawan-kawan komisioner karena saking banyaknya di sana. Mau tak mau, nanti terpaksa ada yang tersisih," ujar Ketua KPU Kabupaten Karimun, Eko Purwandoko disela-sela tes wawancara di kampus UK, Kamis siang.
Eko menyebut pelamar akan dikelompokkan berdasarkan 11 segmen yang diinginkan pihaknya. Kesebelas segmen itu antara lain keagamaan, kelompok perempuan, pemilih pemula, pemilih muda, keluarga, penyandang disabilitas, warga internet, kaum marjinal, komunitas, kelompok berkebutuhan khusus dan tidak memilih segmen.
• Sembilan Personil Polres Karimun Terima Penghargaan Setelah Mengungkap Kasus Pencurian
• Sosialisasi Pemilu dari Atas Kapal, KPU Karimun Kenalkan Bentuk Surat Suara ke Nelayan
• KPU Karimun Lantik 24 Anggota Tambahan PPK. Eko Optimis Pemilu 2019 Berlangsung Aman
Pertanyaan yang diajukan kepada pelamar adalah seputar Pemilu 2019 seperti cara mencoblos, jadwal dan lokasi Pemilu 2019 dan lainnya.
Para pelamar dipanggil masuk satu per satu ke dalam ruangan yang telah disediakan KPU Kabupaten Karimun. Di sana, telah menunggu seorang Komisioner KPU dengan biodata pelamar di tangan mereka.
Para pelamar berasal dari berbagai disiplin ilmu mulai dari anak-anak muda, bahkan tiga orang diantaranya ibu-ibu guru honor. Mereka mengikuti tes wawancara calon Relawan Demokrasi Pemilu 2019 bahkan masih dalam balutan seragam Pramuka.
Saat ditemui usai tes wawancara, ketiga ibu guru tersebut ternyata berasal dari satu sekolah dasar di Kecamatan Meral. Mereka mengaku senang dan tertarik untuk menjadi Relawan Demokrasi Pemilu 2019.
Mereka juga mengaku optimistis tidak akan mengganggu aktivitas di sekolah karena kegiatan sosialisasi Pemilu akan dilakukan sepulang sekolah.
"Motivasinya? Suka saja, sebenarnya sudah lama mau gabung tapi kemarin-kemarin terhalang karena kami punya anak kecil. Kalau sosialisasi dilakukan setelah jam sekolah, saya rasa tidak akan ada masalah ya," kata seorang diantaranya tanpa mau namanya dipublikasikan.
Ketiganya bahkan sangat berharap bisa terpilih nanti sebagai Relawan Demokrasi Pemilu 2019.
"Iya, tadi ikut, cuma kami ada salah dikit. Saat mengisi absen, kami tulis masuk segmen pemula, kami kira kami akan sosialisasi ke anak-anak pemula. Itu saja, kami berharap bisa gabung, kalau tidak ya tak apa juga," katanya yang diiringi tertawa malu-malu.
Perihal keikutsertaan guru honor itu, Ketua KPU Eko Purwandoko tidak mempermasalahkan. Ia menyebut, tugas Relawan Demokrasi Pemilu 2019 adalah mensosialisasikan Pemilu bukan untuk mendukung partai atau pasangan capres.
"Tidak masalah, kita kan bukan mensosialisasikan partai atau capres," kata Eko. (*)