Ribut Terus, Taksi Online dan Taksi Konvensional Batam Akhirnya Duduk Bersama. Ini Hasilnya

Dinas Perhubungan Kota Batam menggelar rapat koordinasi antara taksi online dan taksi konvensional untuk mencari titik temu.

TRIBUNBATAM.ID/DIPA NUSANTARA
Suasana rapat koordinasi antara taksi online dan taksi konvensional yang difasilitasi oleh Dinas Perhubungan, Jumat (25/1/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Batam : Dipa Nusantara

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dinas Perhubungan Kota Batam menggelar rapat koordinasi dan duduk bersama antara taksi online dengan taksi konvensional untuk memfasilitasi agar terciptanya kesepakatan bersama antara taksi online dan taksi konvensional, Jumat (25/1/2019).

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rustam Effendi, selaku Kepala Dinas Kota Batam kepada Tribun setelah rapat koordinasi ini selesai dilaksanakan.

"Ini upaya kita untuk memfasilitasi para driver taksi online dan taksi konvensional", ujarnya sambil tersenyum.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Rustam menjelaskan bahwa ke depan diharapkan tidak terjadi lagi kerusuhan yang terjadi antara kedua belah pihak.

"Saya selalu mengharapkan agar situasi selalu kondusif. Untuk itu, ini adalah bagian dari menjaga kearifan lokal", ujarnya lagi.

Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau, Frengki.

Dampak dari Ributnya Driver Online dan Sopir Taksi, Turis Khawatir Naik Transportasi di Batam

Taksi Konvensional dan Taksi Online Ribut Terus, Kapolresta Barelang Bakal Undang Pakar Transportasi

Ini Penyebab Keributan Driver Taksi Online dan Taksi Konvensional di Batam

Ketika rapat koordinasi berlangsung, dia dengan tegas mengatakan, ke depan diharapkan pihak aplikator mampu untuk menyediakan database driver yang telah terdaftar dalam sistem dibuat.

"Saya berharap pihak aplikator segera menyiapkan digital dashboard, agar memudahkan untuk proses pengawasan dan jelas garis koordinasinya", ujar Frengki ketika menjelaskan materi yang ada di proyektor ruang rapat.

Terkait ini, Rustam menambahkan bahwa pihak aplikator yang telah bekerjasama dengan beberapa badan usaha seharusnya mampu untuk memproses database itu dengan baik.

"Sudah ada beberapa badan usaha yang bekerjasama dengan pihak aplikator, jadi seharusnya dapat dibuatkan dengan baik", ujarnya menanggapi.

Seperti yang diketahui, kisruh antara taksi online dan taksi konvensional kerap terjadi. Terakhir, kerusuhan yang terjadi di BCS Mall, Batam, beberapa waktu lalu.

"Kita pengennya damai-damai saja kok, tapi harus sesuai aturan", ujar Anto Duha, selaku Dewan Pembina FKPTB Batam kepada TRIBUNBATAM.ID, ditempat terpisah.
Ia menjelaskan bahwasanya pihak taksi konvensional tidak ingin persoalan ini terjadi berlarut-larut.

"Kita tidak mau ini terjadi berulang kali, kita akan menghargai kok jika mereka (Taksi Online) berjalan sesuai aturan", ujarnya lagi.

Pihak taksi online sendiri, di tempat terpisah, juga mengamini ucapan Anto Duha tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved