Perusahaan Prabowo yang Miliki Ratusan Ribu Hektar di Aceh Pemasuk Bahan Baku Tempat Jokowi Bekerja
Polemik soal ratusan ribu hektar lahan yang dimiliki Capres Prabowo Subianto di Aceh Tengah masih menjadi perbincangan kalangan politisi
TRIBUNBATAM.id - Polemik soal ratusan ribu hektar lahan yang dimiliki Capres Prabowo Subianto di Aceh Tengah masih menjadi perbincangan kalangan politisi dan di media sosial.
Lahan Prabowo Subianto tersebut diungkapkan oleh Jokowi saat debat capres, menjawab kritik Prabowo terkait bagi-bagi tanah yang dilakukan oleh Jokowi kepada masyarakat.
Menurut Prabowo, sebagian besar lahan di Indonesia ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan asing.
Jokowi mengatakan, ia mengetahui bahwa Prabowo memiliki konsensi lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh Tengah.
Prabowo tidak membantah terkait lahan tersebut dan di akhir debat mengatakan bahwa lahan itu adalah milik negara berstatus HGU (Hak Guna Usaha) dan ia siap mengembalikannya jika diminta negara.
"Setiap saat negara bisa ambil kembali. Kalau untuk negara, saya rela kembalikan itu semua," kata Prabowo.
"Daripada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola karena saya nasionalis dan patriot," ujar Prabowo.
Isu lahan ini kemudian semakin meluas, bahkan kubu Prabowo melaporkan Jokowi ke Bawaslu karena dianggap melanggar aturan karena menyerang pribadi dalam debat.
Sepertinya Jokowi sudah tahu sejak lama soal lahan prabowo yang merupakan hutan tanaman industri tersebut.
Dilansir TribunBatam.id dari Serambi News, perusahaan Prabowo PT Tusam Hutani Lestari ini ternyata menjadi pemasok bahan baku pada perusahaan Jokowi bekerja.
Perusahaan Prabowo PT Tusam Hutani Lestari memiliki lahan di wilayah Aceh Tengah yang kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten Bener Meriah dan lahan tersebut berada di dua kabupaten tersebut.
Lahan konsesi yang dikelola meliputi kawasan pegunungan di Aceh Tengah, menanam pinus mercusii sebagai sumber bahan baku utama kertas gelondongan.
Staf Bagian Perencanaan dan Administrasi Umum, PT THL, Husin Canto mengatakan, PT THL didirikan tahun 1993, merupakan perusdahaan patungan (joint venture) antara PT Alas Helau dengan saham 60 persen, dengan PT Inhutani IV dengan saham 40 persen.
Konsesi tersebut berlaku hingga tahun 2042 untuk area seluas 97.300 hektare, bukan 120 ribu hektare seperti disebut Presiden Jokowi.
Perusahaan tersebut sempat vakum, tetapi saat ini kembali beroperasi melakukan penebangan, penderesan getah damar, serta penanaman kembali.