BATAM TERKINI
Sejak Januari 2019, 20 Penderita DBD Masuk RSUD Embung Fatimah Batam, 1 Meninggal Dunia
Sejak awal 2019 sampai saat ini ada 20 orang pasien yang diagnosa terserang DBD satu orang di antaranya meninggal dunia.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Meski cuaca dari awal tahun 2019 sampai dengan saat ini panas, namun banyak warga yang terserang Deman Berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) Nofi mengatakan, dari awal tahun sampai saat ini ada 20 orang pasien yang diagnosa terserang DBD satu orang di antaranya meninggal dunia.
"Untuk data pasien yang dirawat di RSUD selama Januari 2019 sebanyak 11 orang satu diantaranya meninggal dunia,"kata Nofi, Selasa (5/3/2019)
Sementara untuk bulan Februari pasien penderita DBD yang ditangani di RSUD EF sebanyak tujuh orang.
"Bulan Maret sampai hari ini ada dua pasien yang diagnosa terserang DBD yang dirawat di RSUD,"kata Nofi.
Dia mengatakan angka tersebut cukup tinggi dikarenakan cuaca saat ini panas.
"Kalau musim hujan jentik nyamuk, lebih cepat berkembang, terlebih jika ada genangan air,"kata Nofi.
• Kantor Pos Pastikan Pengiriman Paket ke Luar Batam Sudah Kembali Normal
• Identitas Wanita Korban Kecelakaan Maut di Batam, Nama Esih Sukarsih, Beralamat di Tiban
• Setelah Wajah dan Dada Terhantam Mesin, Sawal Tewas Terjepit Mesin Pompa Minyak
• UPDATE Kecelakaan Maut di Seipanas Batam, Helm Korban Pecah
Tingginya angka pasien penderita DBD tersebut bisa disebabkan banyak faktor, terlebih kebersihan lingkungan.
"Maksudnya bukan karena banyak sampah, karena nyamuk yang menyebarkan DBD bukanlah nyamuk yang suka di tempat kotor, namun namun ini suka di tempat lembab," kata Nofi.
Dia juga mengatakan agar masyarakat selalu membudayakan 3M yakni Menguras, mengubur, dan membersihkan serta menimbun tanah yang berlubang yang bisa menjadi tempat air tergenang tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
"Di dalam rumah juga baju digantung dan juga tempat penampungan air harus selalu di kuras, agar nyamuk tidak berkembang biak,"kata Nofi. (tribunbatam.id/ian sitanggang)