ANAMBAS TERKINI
Paket Data Susah Diakses, Ini Cara Warga Jemaja Timur Anambas Gunakan Internet
"Kalau mau pakai internet, kami biasa di tempat ini. Alhamdulillah, sangat membantu. Jadi mudah buat lihat What's App," ujar Devi salahseorang warga K
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Layanan telekomunikasi dan internet masih terus dilakukan peningkatan. Di Kecamatan Jemaja Timur misalnya.
Untuk mengakses internet menggunakan paket data, masih terasa sukar dilakukan, meski terlihat Base Tranceiver Station (BTS).
Meski hanya sebatas untuk melakukan panggilan telepon, namun waga memiliki cara tersendiri untuk berselancar di dunia maya.
Caranya pun gratis, dengan menggunakan internet gratis yang ada di sekolah-sekolah.
Warga yang menikmati program wifi Nusantara dari Pemerintah Pusat ini, bisa dilihat dari mereka yang duduk di bawah pohon di tepi jalan sambil memegang ponsel cerdas mereka.
Seperti yang terlihat di salahsatu sekolah yang ada di Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur.
"Kalau mau pakai internet, kami biasa di tempat ini. Alhamdulillah, sangat membantu. Jadi mudah buat lihat What's App," ujar Devi salahseorang warga Kecamatan Jemaja Timur, Rabu (20/3/2019).
• Jangan Rusak Alat Peraga Kampanye Caleg, Ada Sanksi Bagi Pelaku, Simak Penjelasan Bawaslu Anambas
• Pemprov Kepri Bawa Langsung Investor ke Anambas, Rencana Akan Beli Ikan Basah
• Jadi Generasi Cinta Alquran, Gubernur Kepri Buka STQH VI Tingkat Kabupaten Kepulauan Anambas 2019
• Buka STQH, Gubernur Kepri: Anambas Seperti Raja Ampat, Pariwisatanya Miliki Daya Tarik Tersendiri
Tak hanya di sekolah yang ada di Desa Bukit Padi. Layanan internet gratis ini, diakuinya juga bisa dinikmati pada sejumlah fasilitas pendidikan di desa lain yang ada di Kecamatan Jemaja Timur seperti Desa Genting Pulur.
Ia pun kurang mengetahui secara pasti ketika disinggung sejak kapan akses internet gratis beroperasi. Yang ia tahu, selain di sejumlah sekolah, fasilitas internet gratis ini juga bisa diperoleh di beberapa kantor desa, termasuk fasilitas kesehatan.
"Pastinya kapan beroperasi kurang tahu. Tapi kalau tidak salah, sejak tahun 2018 ini sudah masuk. Selama listrik di tempat itu menyala, maka layanan internet masih bisa dinikmati," ungkapnya.
Putra warga Pulau Jemaja lainnya menyebut, kalau hadirnya layanan internet gratis ini cukup membantu untuk melihat lini masa.
Hanya saja, menurutnya kualitas internet yang diterima mengalami penurunan.
Selain mulai banyaknya pengguna, penggunaan material penguat sinyal, menurutnya menjadi hal lain yang menurutnya perlu menjadi perhatian.
"Kendalanya itu, mulai banyak yang pakai penguat sinyal. Jadi, kualitas sinyalnya tidak seperti awal-awal," ungkapnya.
Data dari Dinas Komunikasi, informatika dan statistik Kabupaten Kepulauan Anambas menyebut, terdapat 18 BTS reguler yang dimanfaatkan oleh 3 provider penyedia jasa telekomunikasi.