5 Perang Saudara Paling mengerikan, 3000 Orang Mati Dalam sehari

Kerugian perang bukan hanya materi, tetapi yang paling parah adalah kehancuran umat manusia dan peradabannya

KaninRoman/Getty Images/iStockphoto
Ilustrasi para tentara di medan perang 

TRIBUNBATAM.id – Sejarah adalah pedoman. Mengajarkan banyak hal pada tentang hidup termauk menyikapi perbedaaan dalam hal kebijakan.

Perbedaaan kepentingan dan pandangan tentu tak elok diselesaikan dengan cara bertikai, apalagi melancarkan perang. Kerugian bukan hanya materi, tetapi yang paling parah adalah kehancuran umat manusia dan peradabannya. Biasanya dilakukan ketika ada dua kelompok yang berseberangan atau berbeda kepentingan.

Ternyata Bukan Fatmawati, Sosok Ini yang Menemani Soekarno di Akhir Masa Hidupnya

Daftar 12 HP Smartphone Android Terbaru Harga Rp 2-3 Jutaan di Indonesia

Whatsapp dan Instagram Down, Ini Cara Mudah Gunakan VPN di HP Android Agar Lancar Kembali

Potret Perjuangan Aparat Kepolisian dan TNI Amankan Aksi 22 Mei, Istirahat Dibalik Tameng

Perang mengerikan yang menelan banyak korban jiwa yang meletus karena diawali ketidaksepakatan antara kubu tertentu.

Perang juga terjadi ketika suatu kelompok ingin merebut sementara kelompok yang lain merasa harus mempertahankan kekuasaan.

Ilustrasi para tentara di medan perang.
KaninRoman/Getty Images/iStockphoto
Ilustrasi para tentara di medan perang.

Selain Perang Dunia yang melibatkan banyak negara, ada juga perang saudara.

Mungkin terdengar lebih ‘kalem’ dengan adanya kata ‘saudara’, tapi perang-perang saudara ini tak kalah mematikan dari Perang Dunia.

Biasanya perang saudara muncul karena perebutan kekuasaan atau kendali atas negara.

Dilansir dari The National Interest, inilah 5 perang saudara palng brutal sepanjang sejarah.

1. Perang Saudara China

Pada 1927-1950, Tiongkok pernah dilanda perang saudara mematikan.

Perang Sipil Tiongkok itu membuat nasionalis Tiongkok dan gerakan komunis revolusioner saling bertempur ingin menjadi pemenang.

Pada akhirnya, kaum nasionalis di bawah Chiang Kai-shek dievakuasi ke Pulau Taiwan untuk melanjutkan sebagai Republik Tiongkok, sementara komunis di bawah Mao Tse-tung mendirikan Republik Rakyat China.

Akibat perang saudara ini, lebih dari delapan juta orang tewas. Sebagian besar warga sipil terbunuh karena penyakit, kelaparan, dan pembalasan yang dilakukan oleh satu pihak di daerah-daerah yang dianggap bersahabat dengan yang lain.

Fase awal perang saudara sebagian besar adalah pemberontakan oleh pasukan komunis Tiongkok melawan pemerintah nasionalis Tiongkok.

Awalnya komunis melakukan hanya bisa lolos dari kehancuran total setelah "Long March" ke tempat perlindungan di provinsi Shaanxi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved