7 Penyebab Rusuh 22 Mei Versi Polri. Temuan 'Amplop' Dari Perusuh Diselidiki
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya menemukan uang dengan jumlah total Rp 6 juta dari para provokator
TRIBUNBATAM.id - Lima pelajar SMK ikut menjadi bagian aksi 22 Mei 2019, Rabu (22/5/2019).
Lima Pelajar dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan karena tertembak.
Mereka mengalami luka tembak di bagian dada, pinggul, dan pantat.
Kelima pelajar tersebut mengaku berasal dari sebuah SMK, yang mengikut aksi unjuk rasa berakhir ricuh di bilangan flyover Slipi.
• VIRAL! Video Wajah Diduga Para Perusuh Setelah Ditangkap Polisi, Ada Amplop Uang Sekaligus Nama
• Link Live Streaming Pertemuan Luna Maya & Syahrini Malam Ini, Kamis (23/5) Pukul 19.00 WIB
• 5 Perang Saudara Paling mengerikan, 3000 Orang Mati Dalam sehari
• Dian Sastro Prihatin Aksi Demo Anarkis 22 Mei, Berniat Kirim Makanan Takjil Bagi Petugas Kepolisian
I, salah seorang di antaranya ikut demo bersama keempat temannya.
"Sekolah libur, saya ikut demo karena ingin perang," aku I yang bergegas meninggalkan rumah sakit seusai mendapat perawatan dari suster di IGD RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Seusai menjalani perawatan, I beserta teman-temannya kembali melebur bersama peserta aksi yang secara tiba-tiba melintasi kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hingga pukul 14.48 WIB, jumlah korban yang berhasil ditangani RS Budi Kemuliaan mencapai 70 orang yang kebanyakan mengalami luka tembak.
Korban menangis
Sebelumnya, korban kericuhan aksi 22 Mei terus bertambah.
Kebanyakan dari mereka mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan serta mata, akibat terkena gas air mata.
Salah satu korban gas air mata itu adalah Fikri (25).
Sejak kedatangannya ke IGD RS Budi Kemuliaan menggunakan ambulans, Fikri terus menerus nangis sambil memejamkan mata lantaran matanya sakit dan sulit dibuka.
Sembari dibantu suster yang terus berjaga di IGD sejak pagi, mata Fikri terlihat dibungkus baju putih yang tak lain merupakan baju yang dikenakan Fikri saat mengikuti demo.
"Mata saya, kenapa ini mata saya? Tolong!" teriak Fikri histeris.
