Sampah Plastik Masuk Batam
Malaysia dan Filipina Marah dan Ancam Pulangkan Impor Sampah Plastik, Bagaimana dengan Batam?
Impor sampah plastik membuat Filipina dan Malaysia marah dan akan memulangkan sampah plastik itu ke negara asal, bagaimana dengan Batam?
Penulis: Agus Tri Harsanto | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id - Impor sampah plastik membuat Filipina dan Malaysia marah dan akan memulangkan sampah plastik itu ke negara asal, bagaimana dengan Batam?
Impor sampah plastik ke Batam mencuat ke permukaan setelah Bea Cukai Batam memeriksa 65 kontainer berisikan sampah plastik di Pelabuhan Batuampar, Batam.
Beberapa kontainer disegel, selain itu Bea Cukai mengambil sampel untuk memeriksa apakah sampah plastik mengandung B3 atau tidak.
Dua minggu sebelumnya, Malaysia kembali mengungkap impor sampah plastik ilegal di salah satu pelabuhannya.
Sekitar 7.420 ton sampah plastik yang diimpor sejak Januari 2019 dibongkar di pelabuhan Butterworth, Penang, Kamis (30/5/2019).
Jumlah ini jauh lebih besar dari temuan pertama di Port Klang, pekan lalu, yang jumlahnya sekuitar 3.000 ton.
"Kanada, ambil sampahmu atau saya bakal mengembalikannya sendiri," ancamnya.
Kemarahan Duterte mencampai puncaknya karena negara itu sudah dua kali mendapat nota protes dari Filipina terkait sampah plastik.
Namun pada kenyataannya, mereka tetap mengiririmkan limbah itu ke Filipina.
Belum ketegangan dengan Filuipina reda, sampah plastik dari Kanada kini ditemukan Departemen Bea Cukai Malaysia di pelabuhan.
BC Malaysia, seperti dilansir TribunBatam.id dari Free Malaysia Today, menyebutkan bahwa 7.420 ton sampah plastik ditemukan dalam 40 kontainer.
Angka ini mengalahkan 3.000 ton limbah plastik dari 60 kontainer yang ditemukan di Westport, Port Klang, Selangor, yang pekan lalu, diultimatum Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin.
Yeo Bae Yin memberi ultimatum 14 hari sampah plastik itu sudah harus dikirim kembali ke negara asalnya.
Modus impor sampah plastik ini hampir sama, diletakkan di bagian dalam kontainer, sementara barang-barang daur ulang ditempatkan di bagian depan.
"Namun trik importir plastik ini terungkap ketika petugas mencuium bau busuk yang kuat dari kontainer, ketua Komite Lingkungan Penang Phee Boon Poh dalam konferensi pers bersama Direktur Bea Cukai Penang Saidi Ismail,