Wanita Ini Ceritakan Bagaimana Dirinya Panik Hadapi Kobaran Api yang Menjalar ke Rumahnya
Eli merupakan warga setempat. Pasca kebakaran, Eli bersama keponakannya membersihkan lantai rumah yang masih berantakan dan penuh sisa-sisa kebakaran.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Insiden kebakaran yang terjadi RT 06/RW 01, Kelurahan Baloi Indah, Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepri dilalap si jago merah, Sabtu (22/6) dini hari menyisakan kesan di hati dan benak Eli (35).
Eli merupakan warga setempat. Pasca kebakaran, Eli bersama keponakannya membersihkan lantai rumah yang masih berantakan dan penuh sisa-sisa kebakaran.
Di sela-sela kesukan nya itu, Eli pun berkesempatan diwawancarai TRIBUNBATAM.id.
Eli mengenang, saat kejadian berlangsung, dia, anaknya dan ponakannya sedang tidur pulas.
Sebab kejadiannya sekitar pukul 01.00 WIB. Seperti biasanya, Eli sudah terlelap tidur jam segitu.
Lalu, Eli tiba-tiba terbangun karena mendengar cukup keras suara riuh dan ledakan.
Ledakan tidak bedanya seperti suara bom.

"Saya kan tidur di ruang tamu ini karena panas. Lalu ada yang ribut-ribut di luar.
Saya lalu terbangun. Saat itu saya dengar suara seperti bom.
Tapi bukan bom. Suaranya saja. Bommmm.... Cukup keras.
Mungkin letusan kebakaran apa gitu," kata Eli seraya menirukan suara aneh itu.
• Sudah Tiga Kali Terbakar, Lokasi 41 Rumah yang Terbakar Ini Bersebelahan dengan Rumah Mewah
• 6 Pelawak Terkenal Ini Punya Anak Berparas Rupawan Lho, Siapa Saja?
• Cucu BJ Habibie Ini Bermain di Liga Italia dan Portugal, Tapi Tidak Diterima di Persib Bandung B
• Dua Pemain Persib Bandung, Ezechiel dan Bojan Buat Kapten Maung Bandung Mulai Kesal, Begini Katanya
Lalu Eli keluar saat itu. Eli melihat ada api di sebelah rumahnya.
Titik api masih sekitar 20 rumah dari rumahnya. Eli yang panik langsung menyelamatkan diri, ponakan dan anaknya.
Mereka pun sudah pasrahkan seluruh harta benda.
Mereka hanya membawa pakaian di badan dan berkas surat surat penting.
Namun nasib berkata lain.

Rumah Eli selamat dari kebakaran itu.
Meski api sudah menghanguskan posisi depan rumahnya.
Bantuan pemadam kebakaran dan warga yang membantu menyiram dengan alat seadanya, api berhenti di depan rumahnya.
"Syukur rumah kami tidak terbakar," kata Eli.
Meski begitu, dampak kebakaran yang apinya luar biasa itu masih mengenai rumahnya. Atap dan langi-langi rumahnya bolong dan lantai berserakan.
Eli yang sudah 10 tahun tinggal di sana, membutuhkan belasan juta memperbaiki rumahnya itu. "Makanya pusing juga ini bang," katanya.
Selain Eli, Muti beda nasib. Rumah kontrakan yang dihuni Muti hangus terbakar. Harta benda Muti hangus terkabar. Hanya surat-surat penting yang mampu diselamatkan saat itu.(tribunbatam.id/leo halawa)