Lagu Khusus Ini untuk Soeharto di Akhir-akhir Hidupnya, Dinyanyikan Mbak Tutut Seraya Bertasbih

"Bapak memang tak akan nembang lagi untuk kami. Namun tembang tembang beliau senantiasa terngiang dan selalu saya nyanyikan," kenang Mbak Tutut.

Kolase Tribun Jambi dan instagram
Soeharto dan Mbak Tutut 

TRIBUNBATAM.id - Nama besar seorang Soeharto tak perlu lagi diragukan.

Soeharto adalah presiden RI ke-2 yang cerita dan kebijaksanaannya banyak diperbincangkan.

Salah satu cerita di masa-masa kritisnya.

Dikutip dari Surya.co.id,  Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut kerap menyanyikan lagu khusus untuk Pak Harto sambil memutar tasbih

Dilansir dari laman tututsoeharto.id, lagu khusus yang dinyanyikan Mbak Tutut di masa-masa Soeharto kritis itu berjudul "Kulo Nyuwun Ngapuro (Astaghfirulloh)".

Lagu ini memang kerap didendangkan Soeharto kepada anak-anaknya sewaktu mereka masih kecil.

Dulu Beli Rp 525 Ribu, Oplet Biru Si Doel Kini Ditawar Rp 1 Miliar, Rano Karno Melepas?

Fakta Siswi SMA Dijual Oleh Orangtuanya, Selama 4 Tahun Dijadikan Budak S3ks

Download Lagu MP3 Wanitaku Noah Band, Lengkap Lirik Lagu dan Official Video

Lagu tersebut, kata Mbak Tutut, merupakan bentuk istighfarnya masyarakat Jawa.

Sangat menyentuh ketika dinyanyikan dengan penuh perasaan.

 

Mbak Tutut dan Pak Harto
Mbak Tutut dan Pak Harto (dok)

Sewaktu ayahnya menderita sakit stroke, tiap hari Mbak Tutut menyanyikan lagu tersebut sambil memutar tasbih.

Ayahnya cepat merespons setiap dinyanyikan lagu tersebut.

Namun, takdir berkata lain hingga Jenderal Besar Soeharto dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

"Hingga akhirnya siang itu Minggu 27 Januari 2008 jam 13:30 WIB, bertepatan dengan tanggal 18 Muharram dalam kalender hijriyah, bapak kami tercinta kembali menghadap Sang Pencipta," kata Mbak Tutut.

"Bapak memang tak akan nembang lagi untuk kami. Namun tembang tembang beliau senantiasa terngiang dan selalu saya nyanyikan," kenang Mbak Tutut.

Lagu "Kulo Nyuwun Ngapuro (Astaghfirulloh)" merupakan lagu kesukaan Mbak Tutut.

Lagu tersebut menurut dia sebagai pengingat bahwa manusia adalah tempat salah dan dosa.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved