Bupati Abdul Haris Terkejut Setelah Tahu Ada Pejabatnya Tak Mau Dipindahkan dari Satu OPD
Abdul Haris agak terperangah ketika membacakan sambutan usai melantik dan mengambil sumpah puluhan pegawai negeri sipil (PNS) itu.
Editor:
Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman
Bupati Anambas, Abdul Haris saat mengukuhkan anggota Satlinmas di BPMS Senin (11/2/2019). Tribun/Septyan Mulia Rohman.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Bupati Anambas, Abdul Haris sempat terkejut saat melantik dan mengambil sumpah pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas di lingkup Pemkan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (3/7/2019).
Abdul Haris agak terperangah ketika membacakan sambutan usai melantik dan mengambil sumpah puluhan pegawai negeri sipil (PNS) itu.
Bupati Kepulauan Anambas itu terkejut ketika mengetahui masih ada pejabat eselon semisal Kepala Bidang (Kabid) yang berdinas di satu OPD dalam kurun waktu yang lama.
Dia mengetahui hal itu saat menanyakan kepada Kepala Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Linda Maryati.
"Terlalu lama di posisi itu juga jangan.
Misalnya jadi Kepala Bidang di OPD.
Masih ada tidak, Bu. Masih...kalau masih ada geser saja, Bu.
Tidak boleh lama-lama di suatu OPD," sebut Haris di aula kantor Bupati di lantai 3 Rabu (3/7/2019).
• 2 Wanita Dihamili 1 Polisi, Sempat Disidang Kode Etik dan Akhirnya Kedua Wanita Itu Dinikahinya
• 3 Bulan Terakhir, 38 Kasus Kebakaran Terjadi di Kabupaten Bintan, Kebanyakan Kebakaran Hutan

• Rayakan Ulang Tahun ke-90 Imelda Marcos, 261 Orang Masuk Rumah Sakit. Benarkan Sengaja Diracun?
• Turis Bangladesh Kunjungi Batam, Merasa Kecanduan dan Janji Akan Datang Kembali
Menurut Abdul Haris, pejabat eselon yang terlalu lama ditempatkan pada OPD tertentu dikhawatirkan akan merasa jenuh serta berdampak pada capaian kinerja mereka.
Abdul Haris pun juga tidak mengelak kalau masih banyak pegawai yang belum dilantik.
Kepada mereka yang dilantik, dia pun menegaskan kalau pelantikan ini bukan merupakan hadiah maupun kesempatan karena pangkat dan golongan pegawai yang sudah mencukupi.
Abdul Haris menegaskan pelantikan yang dilakukan ini merupakan amanah yang bisa saja dievaluasi serta pejabat yang mengemban amanah itu dapat digeser sewaktu-waktu.
Mereka yang dilantik ini pun diminta untuk bekerja lebih ekstra lagi.

Menurut Abdul Haris, setiap pekerjaan yang dilakukan terus dipantau secara berjenjang, termasuk oleh masyarakat.
"Oleh karena itu jalankan amanah ini dengan baik.
Perbanyak bersyukur. Kalau lihat ke belakang, berapa banyak yang belum dilantik. Kabid di pangkat IVA, IVB masih banyak.
Itu setingkat Kabid semua itu.
Yang menilai bapak ibu itu orang lain, bukan bapak ibu sendiri.
Kerja siang malam, tapi kok bukan saya yang dilantik.
Karena ada yang dipandang. Kerja harus tulus ikhlas dan sungguh-sungguh.
Di pemerintahan, tak sedikit yang bermacam-macam tingkat dan cara. Paska pelantikan, tolong dipacu untuk bekerja," ungkap Abdul Haris.
Haris pun juga membantah adanya istilah pegawai 'buangan' karena dipindah ke jabatan tertentu.
Dia mengklarifikasi, istilah itu sama saja dengan menyinggung atasan yang mengamanahkan jabatan tersebut kepada pegawai yang bersangkutan.
"Tidak ada seperti itu. Jangankan bapak ibu, kinerja saya sebagai Bupati juga diawasi. Mulai dari Gubernur termasuk Menteri. Saya juga meminta tidak ada yang sifatnya ego dan menang sendiri. Harus bersama-sama dalam bekerja," ucap Bupati Kepulauan Anambas itu. (tribunbatam.id/ septyanmuliarohman)