Lanud Hang Nadim Diresmikan, Tapi Tak Akan Ada Pesawat Stand By di Mako Lanud, Ini Alasannya

Saat ini Batam sudah memiliki Mako Lanud sendiri di Bandara Hang Nadim. Namun begitu, dipastikan tak akan ada pesawat tempur stand by di sini. Kenapa?

TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI
Pangkalan Udara Militer (Lanud) Hang Nadim Batam diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kamis (4/7/2019). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan Pangkalan Udara Militer (Lanud) Hang Nadim ini sudah direncanakan dalam rencana strategis Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya angkatan Udara (AU).

Personelnya akan ditambah secara bertahap.

Saat ini masih sekitar 30 orang yang bertugas. Secara bertahap bulan depan akan ditambah sesuai dengan standard Lanud tipe C sekitar 143 orang.

"Di sini juga sudah ada angkatan udara, laut, dan kepolisian, kita hanya melengkapi. Yang tadinya di sini buka pos saja, nah sekarang dibentuk Lanud tipe C. Kita ketahui frekuensi penerbangan militer di sini cukup tinggi. Selama ini selalu di-cover dari Tanjungpinang dan itu membutuhkan waktu dengan adanya Lanud ini sangat mengefesiensi waktu," ujar Yuyu, Kamis (4/7/2019).

Lanud Hang Nadim Batam Diresmikan, Ini Panjang Landasan Pesawatnya

Kini Batam Miliki Mako Lanud di Hang Nadim Batam, KSAU: Kini Pertahanan Batam Sudah Lengkap

Gubernur Kepri Berharap Banyak Pada Lanud Hang Nadim Batam, Begini Kata Nurdin Basirun

Diakuinya Lanud ini bertujuan untuk melengkapi sistem pertahanan. Namun, lanjut dia, tak ada pesawat yang ready atau stand by di Lanud ini.

"Di sini tidak akan ada perubahan, jika perlu kita stand by kan di sini. Kalau ada latihan di wilayah Kepri kita stand by kan di sini. Tidak ada pesawat di sini terus. Jadi di sini hanya untuk kalau misalnya latihan dan kegiatan-kegiatan. Patroli di Selat Malaka berangkatnya dari sini," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, walaupun pengerjaannya sempat tertunda, Pangkalan Udara Militer (Lanud) Hang Nadim Batam akhirnya diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Yuyu Sutisna, Selasa (4/7/2019).

Selain bertujuan untuk memperkuat barisan pertahanan dan keamanan, pangkalan udara ini juga diharapkan mampu untuk menjalin koordinasi ke tiap instansi yang ada di Provinsi Kepri agar stabilitas keamanan tetap terjaga.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Komandan Lanud Hang Nadim Batam, Letkol (Pnb) Urip Widodo, yang juga resmi dilantik bersamaan dengan peresmian Lanud Hang Nadim Batam ini.

Menurutnya, dengan adanya Lanud di Kota Batam, hal ini dapat dilihat sebagai penggalangan kekuatan yang dilakukan secara maksimal baik di darat, laut, maupun udara.

Sedangkan untuk landasan (flight land) milik Lanud Hang Nadim Batam sendiri, Urip menuturkan, telah dikondisikan lintasan yang panjangnya sekitar 4025 meter.

"Untuk landasan, 4.025 Km. Itu sudah terkondisikan," ucapnya saat ditemui usai agenda pelantikan.

Perjuangan Warga Karawang Cari Air Saat Kekeringan, Gali Sumur di Sungai, Ambil Air Pukul 2 Dinihari

Ubrak-abrik Minimarket, Gerombolan Cewek Ini Minta Maaf, Dikomentarin Gibran Rakabuming Jokowi

Link Pendaftaran CPNS 2019 di sscasn.bkn.go.id, Dibuka Bulan Oktober, Perhatikan 9 Syarat Wajib Ini

Heboh KTP Prabowo-Sandi, Dipesan Melalui Melalui Situs Webiste Hingga Reaksi Gerindra

Landasan (flight land) ini sendiri, ditambahkan oleh Urip, dapat menerima tiap pesawat dengan beberapa tipe, yang akan mendarat nantinya.

"Pesawat berbadan lebar pun dapat mendarat di runaway kami," ucapnya lagi.

Saat disinggung mengenai upaya pengambil alihan Flight Information Region (FIR) atau ruang udara penerbangan dari tangan Singapura dan Malaysia, Urip tidak menjawabnya secara rinci.

Ia hanya mengatakan, lanud ini dibangun untuk membangun pertahanan secara menyeluruh, tidak serta merta terfokus pada upaya pengambil alihan ruang udara penerbangan saja.  (tribunbatam.id/roma uly sianturi/dipanusantara)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved