SADIS! Remaja Buta Jadi Budak Nafsu Ayah Sampai Melahirkan, Beberapa Bulan Ibunya 'Dibunuh' Kanker
Remaja berusia 14 tahun itu melahirkan bayi perempuan setelah dihamili oleh ayah kandungnya sendiri, beberapa bulan setelah ibunya meninggal
TRIBUNBATAM.ID - Kisah mengerikan seorang remaja buta berusia 14 tahun menjadi sorotan dunia.
Remaja berusia 14 tahun itu melahirkan bayi perempuan setelah dihamili oleh ayah kandungnya sendiri.
Tragisnya lagi, remaja ini hamil hanya beberapa bulan setelah ibunya meninggal karena kanker.
Seperti dilansir TribunBatam.id dari Asia Wire, pria tersebut ditangkap polisi karena dilaporkan memperkosa putrinya sendiri hingga hamil di Distrik Tam Nong, timur laut Vietnam.
• Tega Jual Anaknya di Situs Jual Beli Online dengan Harga Rp493 Ribu, Orang Tua Ini Dikecam
• Fakta-fakta Siswi SMP Diperkosa 5 Pria hingga Pingsan, Dicekoki Dulu Obat Anti Mabuk
• Pernikahan Pria Makassar Ini Viral di Sosmed, Pengantinya Cewek Cantik Asal Jerman
Ayah gadis 14 tahun itu ditangkap setelah polisi melakukan tes DNA yang membuktikan bahwa "cucunya" adalah anaknya sendiri.
Anak perempuannya yang sirahasiakan namanya itu sebelumnya keluar dari sekolah dengan alasan sakit sehingga tidak mampu lagi sekolah.
Namun, kisahnya menjadi perhatian para gurunya yangt datang mengunjunginya dan kemudian mengetahui bahwa dia hamil besar.
Ketika gadis muda itu kemudian melahirkan, polisi kemudian melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan para guru dan pejabat pendidikan setempat.

Tahun lalu, ibunya meninggal karena kanker payudara dan masyarakat setempat kemudian mengumpulkan uang untuk mendukung kehidupan pria miskin bersama keempat anaknya itu.
Mereka memberi uang untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan hidup, karena pria tersebut mengaku frustasi setelah istrinya meninggal.
Namun, bukannya bangkit dari keterpurukan, pria ini justru menghabiskan banyak uang untuk berjudi dan minuman keras.
Nenek gadis itu mengatakan, keluarga tersebut sangat menderita karena tidak hanya remaja itu, tiga saudaranya juga buta, diduga faktor genetik.
Keluarganya sangat miskin sehingga semua anak berbagi satu tempat tidur dan dia tidak tahu bagaimana mereka bisa mengatur tempat tidur itu dengan tambahan seorang bayi di rumah itu.

Kondisi menjadi semakin berat karena jumlah yang akan diberi makan bertambah sementara tak ada laki-laki yang bekerja di rumah itu.
Seorang jurubicara Komite Komunis Rakyat Di Nua mengatakan orang-orang lokal akan mencoba mendukung korban wanita dan tiga adiknya, terdiri dari dua perempuan dan seorang anak lelaki yang masih berusia dua tahun.
Masalahnya, sebelum ini masyarakat setempat sebelumnya sudah menyumbang 400 juta VND atau sekitar Rp 350 juta untuk pengobatan ibu mereka.
Uang itu telah dihabiskan untuk perawatan wanita yang sakit, melunasi utang keluarga dan sisanya dihabiskanayah bejat di meja judi dan minuman keras.