KILAS SEJARAH
Detik Mendebarkan Paspampres Era Soeharto Todong Pistol ke Pengawal PM Israel, Berakhir Begini
Dengan gerakan refleks sangat cepat, pengawal Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya
TRIBUNBATAM.id - Ada kisah yang mendebarkan saat para pasukan pengaman presiden (Paspampres) di era Presiden Soeharto yang pernah todongkan pistol ke pengawal PM Isarel.
Kejadian itu berlangsung di dekat sebuah lift.
Dilansir dari TribunJambi (grup TribunJatim.com), peristiwa ini terjadi di New York, Amerika Serikat.
Seorang Jenderal TNI bercerita pernah saling todong senjata ke pengawal pribadi perdana menteri (PM) Israel.
• Biar Ngga Salah Beli, Ini 6 Tips Membeli Powerbank
• Viral Profesor dan Polisi Cekcok di Surabaya, Sang Guru Besar Beri Klarifikasi & Alasan
• Terjerat Kasus Narkoba, Bagaimana Nasib Nunung di Acara Ini Talkshow Net TV?
• Bank Mandiri Lagi Eror, Nasabah GEGER! Saldo Berkurang Drastis
Kala itu, Presiden Soeharto berkunjung ke New York, Amerika Serikat.
Dilansir dari buku 'Warisan (daripada) Soeharto' penerbit Kompas tahun 2008, Jenderal TNI tersebut tak lain adalah Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin yang saat itu menjadi salah satu personel Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) Soeharto.

Pada 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar presidential suite untuk menghadiri acara PBB di sana.
Saat itu Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), merupakan posisi yang sangat berpengaruh bagi anggota-anggotanya yang mayoritas negara Timur Tengah.
Karena alasan itulah PM Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.
Rabin dengan 4 pengawalnya yang berasal dari Mossad (Pasukan Khusus Israel) kemudian datang untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.
Namun, cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan, sehingga Yitzak Rabin beserta 4 pengawalnya dicegat oleh Paspampres Soeharto sebelum masuk lift.
Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.
Satu di antara personel Paspampres yang terlibat saat itu adalah Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin.
Setelah mengutarakan niatnya, Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie menemui Soeharto
Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang cukup menegangkan.
Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres lainnya
Karena para pengawal Perdana menteri Israel itu menaruh kecurigaan pada Paspampres, sehingga mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres lain
Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.