Heboh, Penemuan Limbah Medis Berbahaya di Batam, Ada Ratusan Jarum Suntik dan Botol Infus
Penemuan limbah medis berbahaya dikawasan Tanjungriau, Batu Aji Kota Batam membuat heboh warga sekitar. Diketahui, limbah berbahata tersebut dibuang b
• SEDERET ALASAN Anies Baswedan Terapkan Kebijakan Ahok Soal IMB Reklamasi, Dulu Dikritik Keras
• HEBOH Ada Penampakan SERAM Mengetik Kedungwaru Kidul di Google Maps, Ini yang Langsung Telihat
• Oknum PNS Dishub Kota Batam Kena OTT Saber Pungli Polresta Barelang, Ini Jumlah Uang dan Kronologi
• Rekomendasi 7 Tempat Makan Laksa Terbaik di Singapura, Rp 40 Ribu per Porsi
Kurang dari satu kantong plastik ukuran 10 kilogram, limbah medis berupa jarum suntik, botol infus dan botol obat obatan lainnya dibuang di di jalan Diponegoro, tepatnya di seberang jalan pintu masuk Batam Hills Golf Resort Batuaji.
Lokasi limbah medis tersebut dibuang di lahan kosong antara jalan Diponegoro dengan perumahan Permata Hijau, Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Lokasi limbah medis seperti jarum suntik, slang infus, botol infus dan juga botol botol kecil, dibuang begitu saja, dilahan kosong dan tersembunyi darinjalan raya. Jaraknya dari jalan raya kurang lebih lima meter.
Sampai saat ini belum diketahui limbah medis tersebut dari mana. Samuel warga perumahan Permata Hijau mengatakan dirinya tidak mengetahui sejak kapan limbahbtersebut berada dilahan kosong yang ada di jalan Diponegoro."Rumah kita cukup jauh jug, jadi tidak mungkin kita tahu,"katanya.
Dia juga mengatakan lahan kosong tersebut bukan milik perumahan. Lahan kosongbteraebut jalur hijau."Jadi tidak mungkin juga kita perhatikan,''kata Samuel.
Agus warga lainnya, juga mengatakan tidak mengetahui hal tersebut.
"Kok bisa ya, siapa yang buang, padahal itu sangat berbahaya,"kata Agus.
Dia juga mengatakan, limbah medis itu bukan hanya berbahaya karena bisa melukai orang lain, tetapi limbah medis tersebut belum tahu digunakan untuk apa.
"Ya kita tidak tahu, virus banyak disana,"kata Agus.
Dia berharap Limbah medis tersebut bisa secepatnya di angkut oleh pihak berwewenang.
"Kita tidak berani membersihkannya,"kata Agus.