BATAM TERKINI
Dipicu Hal Sepele, Usai Demo Mahasiswa Adu Jotos di DPRD Batam Berujung Laporan Penganiayaan
Dipicu hal sepele, usai demo protes lampu PLN yang byar pet, mahasiswa adu jotos di DPRD Batam dan berujung laporan penganiayaan ke Polsek Batam Kota.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dampak kesal sewaktu jam perkuliahan sering padam listrik, sejumlah aliansi mahasiswa mendatangi Kantor Bright PLN Batam, Selasa (30/7) sekira pukul 10.30 WIB.
Dalam orasinya mereka menyampaikan berbagai tuntutan.
Di antaranya meminta pertanggungjawaban dari Managemen Bright PLN Batam memadamkan listrik secara bergilir.
Sehingga menimbulkan rusaknya berbagai alat elektronik di rumah masyarakat dan perkantoran. Bahkan saat mengadakan acara di kampusnya, sering ada pemadaman listrik.
"Atas pemadaman listrik oleh Bright PLN Batam, masyarakat telah dirugikan dan menyebabkan iklim investasi di Kota Batam yang pada akhirnya tidak beroperasi. Waktu kuliah kadang ada acara di kampus listrik juga mati," kata Presiden Mahasiswa STIE Ibnu Sina Batam, Agus Gustiawan, Selasa (30/7).
Pantauan Tribun sejumlah mahasiswa membawa alat elektronik yang telah rusak oleh adanya pemadaman listrik yang dilakukan oleh Bright PLN Batam.
Mereka juga membentangkan berbagai spanduk dan poster yang bertuliskan 'Mendesak Presiden RI untuk mencopot Direksi dan Manajemen Bright PLN Batam' hingga
'Mahasiwa Batam menolak adanya pemadaman aliran listrik'.
Mereka juga meminta kepada DPRD Batam dan Pemerintah Pusat agar managemen dan pimpinan di Bright PLN Batam untuk dicopot dari jabatannya. Mereka menganggap kinerja pimpinan tidak maksimal dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
• Pemotor Terpeleset dan Jatuh, Polisi Bersihkan Pasir Penutup Oli di Jalan Brigjend Katamso Batuaji
• BREAKING NEWS, Sebuah Kapal yang Tengah Dikerjakan PT Karimun Marine Shipyard Terbakar di Karimun
• Kaesang Pangarep Pamit Hapus Akun Twitter dan Kembali Setelah 3 Menit, Sindir Ria Ricis?
• Jalan Sei Ladi Batam Menyempit Akibat Longsor, Warga Minta Pemerintah Segera Bertindak
"Kami juga menolak adanya rencana kenaikan tarif listrik, yang akan diajukan oleh Bright PLN Batam. Kenaikan tarif ini pastinya akan merugikan masyarakat Kota Batam. Kami juga meminta kepada Plt Gubernur Kepri, Isdianto untuk mengevaluasi kinerja Bright PLN Batam. Dan mengembalikan Bright PLN Batam kepada negara atau ke Pemerintah Pusat," teriak Orator.
Usai demonstrasi di depan Kantor Bright PLN Batam, aliansi mahasiswa STIE Ibnu Sina mendatangi kantor DPRD Kota Batam. Bukan malah iba, seluruh staf perempuan yang berada di ruangan fraksi ataupun di lobi DPRD malah ketakutan.
Hal ini disebabkan mereka membawa bendera kayu dan beberapa atribut lainnya.
"Kami sudah jawab, kita sama-sama pekerja di sini. Kami hanya karyawan. Mereka malah ngeyel," ujar seorang honorer Pengamanan Dalam (Pangdam) di ruang wartawan dan tak ingin disebutkan namanya, Selasa (30/7/2019).
Sejak saat itu, suasana Gedung DPRD Kota Batam mendadak ramai, ketegangan yang terjadi antara Mahasiswa dan honorer yang bertugas di DPRD Kota Batam.
Ketegangan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB bahkan berujung pada aksi adu jotos antara para mahasiswa dan sejumlah honorer.
