Demo

Lempar Telur dan Tomat ke Gedung PLN Batam

Lempar Telur dan Tomat ke Gedung PLN Batam

zoom-inlihat foto Lempar Telur dan Tomat ke Gedung PLN Batam
tribun/ikhsan
Warga Ruli Baloi Kolam saling dorong dengan petugas saat berlangsungnya demo di kantor BP Kawasan Batam
Laporan Hadi Maulana, wartawan Tribunnewsbatam.com

BATAM, TRIBUNN - Ratusan warga Baloi Kolam kembali mendtangi Kantor PLN Batam dibilangan Batam Centre, mereka meminta agar PLN melakukan pengkajian ulang terhadap proyek Pulsa Setrum untuk warga rumah liar (Ruli) disana. Karena mereka beranggapan tarif yang dikenakan sekarang masih terbilang mahal ketimbang dengan rumah permanen.

"Lebih murah saat kita pakai genset kemarin, dari pada yang sekarang, yang per KWHnya mencapai Rp1.530 rupiah," tegas warga dari ratusan warga yang ada di depan kantor PLN, Rabu (6/4).

Warga juga beranggapan bahwa program ini hanya akal-akalan dari pihak PLN, agar masyarakat tidak terus berteriak dan resa terhadap suplai listrik ini.

Warga yang hampir setengah jamanan berdiri di depan kantor PLN Batam, merasa keluhan mereka tidak ditanggapi, mereka langsung melayangkan telur busuk dan tomat busuk ke arah kantor PLN Batam.

"Kita sengaja lakukan hal ini, karena kita merasa dilecehkan PLN," tegas Ahadi, koordinator orasi tersebut.

Ahadi menuturkan pihaknya hanya meminta agar pihak PLN bisa menurunkan tarif listrik tersebut dan melibatkan mereka di koperasi yang mengurus pensuplaian listrik. "Jika memang tidak ada permainan di PLN, kita minta agar warga sekitar dilibatkan di koperasi itu," tegas Ahadi.

Lutfi Nazi, sekretaris perusahaan PT PLN Batam yang menerima langsung para warga Baloi Kolam menuturkan sejauh ini program tersebut masih dalam tahap evaluasi, maka dari itu pihaknya meminta waktu agar bisa dikoordinasikan ke pimpinan perusahaan selaku pemegang keputusan agar apa yang diharapkan warga bisa terpenuhi.

Tidak itu saja, Lutfi sempat menawarkan kepada warga Baloi Kolam untuk diberikan peminjaman genset milik PLN namun warga menolak.

Sebelumnya PLN menyimpulkan, keterlambatan ini akibat dari terkendalanya status lahan yang menjadi hambatan secara hukum dalam pemasangan fasilitas listrik. Maka dari itu PLN Batam mengembangkan proyek Pulsa Setrum kepada ribuan warga rumah liar (ruli) yang tersebar di delapan kawasan di Batam.

Tidak itu saja, PLN juga menjadikan ruli Baloi Kolam sebagai proyek percontohan. "Ini istilahnya listrik curah prabayar yang kita kembangkan melalui koperasi," kata Luthfi Nazi seraya menambahkan pengembangkan proyek ini karena banyak masyarakat melalui koperasi yang minta pengaliran listrik ke berbagai kawasan ruli di Batam.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved