Teknologi Tepat Guna 2012
Maria Tunggu Investor Produksi Wastafel Sensor
Peluang bisnis dan investasi terbuka lebar bagi para pemilik modal jika jeli melihat potensi alat baru berupa wastafel sensor.

Tribunnewsbatam.com
Maria Titiek menunjukkan alat wastafel yang bekerja pakai sistem sensor on off airnya di Pameran Teknologi Tepat Guna 2012 di Harbour Bay, Batam.
Laporan Tribunnews Batam, Widodo
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Peluang bisnis dan investasi terbuka lebar bagi para pemilik modal jika jeli melihat potensi alat baru berupa wastafel sensor temuan SMK Saraswati Salatiga, Jawa Tengah ini. Alat wastafel yang otomatis airnya hidup mati tergantung oleh sensor yang terpasang sehingga bisa menghemat air. Alat ini cocok untuk daerah yang mengalami kesulitan air.
Wastafel atau alat cuci tangan ini berukuran standard tetapi memiliki emapt fungsi utama yaitu tempat mencuci tangan, kedua tempat menyimpan sabun, ketiga mengeringkan tangan dan keempat bisa digunakan untuk ambil air wudhu. Alat ini sudah dipesan oleh beberapa institusi dengan harga sekitar Rp 5 juta namun hingga kini pihak SMK Saraswati masih mencari investor guna memproduksi wastafel sensor secara massal.
Alat ini diciptakan oleh 5 siswa SMK Saraswati Salatiga, Jawa Tengah dengan ketua yayasan Maria Titiek Pangestu SH MH MBA yang juga mantan wakil ketua DPRD Tanjungpinang periode 2004-2009. Karena kecanggihan dan prospeknya sangat tepat guna bagi masyarakat dan rumah tangga modern, alat ini menjadi juara lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kota Salatiga Juni 2012 dan Runner Up di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Tanggal 10-14 Oktober wastafel sensor otomatis ini diikutkan dalam lomba Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XIV di Harbour Bay, Kota Batam dan siap bersaing dengan temuan teknologi dari provinsi lain.
"Alat ini bekerja dengan sistem sensor. Jika ada benda yang tertangkap sensor wastafel langsung bekerja. Jika benda ditarik maka otomatis air stop tak mengalir lagi. Sensor akan bekerja menghidupkan air atau mematikan secara otomatis," terang Maria Titiek selaku Ketua Yayasan Saraswati.
Kepala SMK Saraswati, Darianto menambahkan, alat ini berbeda dengan wastafel pada umumnya karena bekerja berdasar sensor. Ke depan alat ini bakal diminati rumah tangga, instansi, rumah ibadah dan perkantoran karena bisa hemat air dan bekerja otomatis tanpa harus putar tombol on-off.
"Alat ini cocok untuk daerah-daerah yang air bersihnya kurang, karena sangat hemat air," tambah Maria yang turut serta mengawasi persiapan pameran anak anak asuhnya. Diakuinya, sejauh ini sudah banyak peminat dan pemesan alat wastafel sensor ini termasuk beberapa pusat perbelanjaan dan institusi di Jawa Tengah.
"Sudah ada pemesanan, dan kami lagi berupaya mencari sponsor untuk dapat memproduksi wastafel ini secara massal. Memang karya anak anak SMK Saraswati ini belum setenar Mobil Esemka tetapi peralatan yang tepat guna dan efisien pasti akan diminati masyarakat," pungkas Maria sambil mengimbau masyarakat untuk mengunjungi standnya di lokasi Lomba Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional. (*)